Rabu, 23 Oktober 2019

TUNJUKAN EKSISTENSI SEBAGAI NEGARA MARITIM, INDONESIA BERPARTISIPASI DI OUR OCEAN CONFERENCE 2019 NORWEG


Share :
5165 view(s)

OSLO (23/10) - Our Ocean Conference (OOC) tahun 2019 kembali digelar di Oslo, Norwegia pada hari ini, Rabu (23/10) yang dibuka resmi oleh Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg.

Pada OOC 2019 ini, Pemerintah Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam acara OOC 2019 yang membahas sejumlah isu kelautan dunia.

Delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, BMKG dan KBRI di Oslo selama 2 (dua) hari kedepan akan mengikuti materi terkait dengan 6 (enam) Areas of Action.
WhatsApp Image 2019-10-23 at 16.21.45.jpeg
Keenam Areas of Action tersebut adalah Marine Protected Areas and Other Area Based Management Measures, Climate Change, Sustainable Fisheries, Marine Pollution, Sustainable Blue Economy dan Maritime Security.

Sekretaris Utama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwi Budi Sutrisno yang juga sebagai delegasi Indonesia pada OOC 2019 tersebut menyampaikan bahwa masa depan dunia sangat tergantung pada lautan yang bersih dan sehat dimana diperlukan adanya keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dan pelestariannya untuk kepentingan umat manusia kedepan.

"Menjaga lautan untuk generasi mendatang merupakan  tanggung jawab dan masalah urgensi dunia dan dengan penyelenggaraan  OOC  2019 akan menyoroti pentingnya pengetahuan sebagai dasar kebijakan dan tindakan/aksi untuk memastikan perlindungan laut, pengelolaan sumber daya laut yang bertanggung jawab dan pertumbuhan ekonomi masa depan yang berkelanjutan," ujar Dwi Budi.

Sementara itu, delegasi Indonesia pada OOC 2019 lainnya yaitu Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Ditjen Perhubungan Laut, Yan Prastomo Ardi mengatakan bahwa OOC 2019 akan mempertemukan para pemimpin dunia, Pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil dan lembaga penelitian untuk saling berbagi pengalaman, mengidentifikasi solusi dan berkomitmen untuk bertindak untuk laut yang bersih, sehat dan produktif. 

Adapun kehadiran Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan juga negara maritim yang memiliki luas lautan terbesar kedua di dunia tentunya menjadi sangat penting untuk ikut serta berperan aktif melaksanakan komitmen dan kebijakan di bidang kelautan dalam menjaga lautan dunia.

Sebagai informasi, penyelenggaraan OOC telah dilaksanakan sebanyak 5 kali sejak tahun 2014, antaranya 2 kali di Washington DC, Cile, Malta, dan terakhir di Indonesia. 

Di OOC 2018 yang dilaksanakan di Bali, Indonesia tercatat enam kepala negara hadir dengan lebih dari 1.900 perwakilan 70 negara, 36 pejabat setingkat menteri, 38 organisasi internasional, serta 290 NGO dan sektor privat juga ikut hadir pada OOC 2018.

Selama lima kali diadakan, konferensi tahunan itu telah mengeluarkan  950 komitmen di bidang kelautan dan kemaritiman, di antaranya 31 komitmen pada 2014, 73 komitmen pada 2015, 126 komitmen pada 2016, 433 komitmen pada 2017, dan terakhir 287 komitmen dari konferensi  OOC di Bali.

Adapun Komitmen dikategorikan dalam bidang-bidang seperti pembangunan kapasitas (capacity building); iklim, pencegahan dan pemantauan pengasaman laut; mempromosikan perikanan yang berkelanjutan; perlindungan laut; pengurangan polusi laut; jaringan kerja laut yang aman; serta pemetaan dan pemahaman lautan dan masa depan konferensi samudera.



  • berita




Footer Hubla Branding