Sabtu, 18 Mei 2019

JELANG ANGKUTAN LAUT LEBARAN 2019, PELABUHAN TANJUNG WANGI SIAPKAN LANGKAH ANTISIPASI LONJAKAN PENUMPAN


Share :
3393 view(s)

BANYUWANGI (18/5) – Dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa angkutan laut lebaran 2019 (1440 H) khususnya di wilayah Propinsi Jawa Timur, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengunjungi sejumlah pelabuhan di Jawa Timur pada hari ini, Sabtu (18/5).


Beberapa pelabuhan yang di kunjungi Dirjen Agus antara  lain adalah Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Jangkar Situbondo, Panarukan,  Probolinggo dan Pasuruan.
IMG-20190518-WA0049.jpg
Dalam kunjungan kerja tersebut, Dirjen Agus Purnomo mengatakan sejumlah pelabuhan di Jawa Timur seperti Pelabuhan Tanjung Wangi, Ketapang dan Jangkar menjadi pelabuhan tersibuk yang menangani penumpang khususnya bagi para pemudik di wilayah Jawa Timur. 

Menurut Dirjen Agus, di wilayah  Banyuwangi sendiri terdapat dua lokasi destinasi arus mudik yang cukup sibuk yaitu pelabuhan Tanjung Wangi yang melayani arus mudik dari wilayah Banyuwangi tujuan Sapeken Madura, dan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang yang melayani penyeberangan Ketapang - Gilimanuk.

Sedangkan Pelabuhan Jangkar yang merupakan wilayah kerja dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kalbut melayani penumpang Jangkar -Sapudi - Kalianget. 

“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan mengoptimalkan armada kapal perintis, sedangkan untuk penyeberangan Ketapang – Gilimanuk akan dilayani oleh  sejumlah kapal Feri Ro-Ro,” kata Agus.

Menurutnya, saat ini sudah ada 2 (dua) kapal perintis yang melayani arus penumpang dari Tanjung Wangi tujuan Sapeken Madura yaitu KM. Sabuk Nusantara-92 dan KM. Sabuk Nusantara-115. Sedangkan untuk penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan dilayani oleh 56 unit kapal Ferry Ro-Ro yang siap melayani calon penumpang mudik.

Sementara untuk penyeberangan  Pelabuhan Jangkar - Kalianget - Sapudi dilayani oleh 2 kapal yaitu KMP Dharma Kartika dan KMP Satya Kencana. 

“Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga akan menyiapkan kapal cadangan dengan menambah armada kapal perintis untuk rute Tanjung Wangi – Sapeken dengan menggunakan kapal perintis apabila sewaktu-waktu terjadi penumpukan penumpang,” kata Agus Purnomo.
IMG-20190518-WA0048.jpg
Dirjen Agus juga mengatakan pentingnya sistim pembelian tiket secara online dan sosialisasi jadwal keberangkatan untuk menghindari penumpukan penumpang di pelabuhan. 

"Saya minta kepada operator kapal untuk mensosialisasikan jadwal keberangkatan dan kapasitas kapal melalui semua media, dan kepada masyarakat yang akan  mudik dihimbau untuk membeli tiket sedini mungkin guna menghindari penumpukan penumpang di  pelabuhan,"  tegas Agus. 

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Agus Winartono saat mendampingi Dirjen Perhubungan Laut mengatakan bahwa guna menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran  seluruh kapal yang akan digunakan untuk melayani angkutan laut lebaran di Pelabuhan Banyu Wangi telah dilakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang.

“Pengecekan ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kelaikan kapal, antara lain pengecekan terhadap alat keselamatan kapal, pengawakan, peralatan navigasi kapal dan dokumen kapal. Pemeriksaan kapal ini khusus kapal angkutan penumpang yang digunakan sebagai angkutan laut lebaran," kata Agus Winartono.

Agus Winartono juga mengatakan dari hasil pelaksanan uji petik terhadap kapal-kapal tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum kapal-kapal yang akan digunakan untuk melayani angkutan laut lebaran di wilayah Tanjung Wangi layak dan siap untuk dioperasikan guna mengangkut para pemudik. Sedangkan terhadap catatan atau temuan kekurangan dari aspek keselamatan pelayaran, pihaknya telah memerintahkan kepada pemilik/operator kapal untuk segera memperbaiki dan melengkapi selambat-lambatnya tanggal 24 Mei 2019.

"Kami tidak ada kompromi dengan keselamatan apalagi pada masa angkutan laut lebaran seperti saat ini. Keselamatan penumpang tidak bisa ditawar-tawar. Apabila masih ada kekurangan terkait kelaikan kapal yang kami temukan, pemilik/operator kapal harus segera memperbaiki atau melengkapinya," tutupnya.


  • berita




Footer Hubla Branding