Selasa, 21 Januari 2025

Virus Human Metapneumovirus (HMPV): Waspada Harus, Panik Dan Takut Jangan!!!


Share :
523 view(s)

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Dr. Capt. Antoni Arif Priadi, M.Sc menerbitkan surat bernomor UM.006/2/22/DJPL/2025 tanggal 07 Januari 2025 tentang Pencegahan Dini Penyebaran HMPV. Hal ini seiring dengan mulai merebaknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) di China sehingga perlu mewaspadai penyebarannya.

Dalam surat tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut memerintahkan para Kepala UPT di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk meningkatkan kewaspadaan terutama jika menerima kedatangan kapal asing dengan riwayat menyinggahi pelabuhan China dalam 3 (tiga) bulan terakhir. Poin pentingnya adalah pertama segera melakukan koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan terdekat mengenai prosedur pencegahan penularan HMPV, kedua mengambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap kedatangan kapal yang berasal dari luar negeri sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan, dan ketiga menyiapkan fasilitas dan lokasi yang diperlukan di dalam lingkungan pelabuhan untuk mendukung langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit melalui sarana transportasi laut.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kalianget menindaklanjuti surat tersebut dengan berkoordinasi bersama Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Surabaya Wilker Kalianget untuk memitigasi risiko penyebaran virus Human Metapneumovirus. Langkah awal koordinasi dimaksud dilakukan melalui sosialisasi oleh BBKK Surabaya Wilker Kalianget yang diadakan di Ruang Rapat Lt.3 Kantor KSOP Kelas IV Kalianget pada tanggal 20 Januari 2025.

Dalam pemaparan oleh BKKS Surabaya Wilker Kalianget, diberikan penekanan kewaspadaan di pintu masuk negara berdasarkan SE Dirjen P2P Kemenkes RI: PM.03.01/C/28/2024, tanggal 7 Januari 2025 tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Flu Burung dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Surat Kepala BBKK Surabaya: SR.01.05/C.IX.7.3/377/2025 tanggal 8 Januari 2025 tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Flu Burung dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). 

Kewaspadaan dimaksud adalah pemantauan situasi dan informasi perkembangan penyakit saluran pernafasan, meningkatkan pengawasan di pintu masuk terhadap alat angkut, orang dan barang, meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan pada pelaku perjalanan, bagi pintu masuk tetap menerapkan pengisian dan pengawasan Satu Sehat Health Pass (SSHP) bekerja sama dengan otoritas di pintu masuk serta stakeholder terkait lainnya, surveillance ILI di pintu masuk, koordinasi dengan stakeholder terkait bila menemukan kasus dari pelaku perjalanan, dan melaporkan penemuan kasus melalui SKDR dan SINKARKES.

Panduan dalam mencegah ataupun meminimalisir penyebaran virus HMPV juga diberikan dalam sosialisasi tersebut. Seperti cuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer dan terapkan PHBS, gunakan masker bila di tempat ramai/rendah sirkulasi, apabila ada kerabat datang dari negara terjangkit/luar negeri, batasi kemungkinan berkumpul dan pastikan ybs tidak sakit, hindari kontak dengan orang sakit, hindari menyentuh tangan, hidung atau mulut tanpa membersihkan tangan, dan memberikan perlindungan tambahan dengan vaksin influenza.

Sebagaimana diketahui virus HMPV tidak seperti virus COVID-19 yang merupakan virus baru. Virus HMPV adalah virus yang telah lama ada sejak tahun 2001 yang sifatnya mirip dengan flu dan sistem imun manusia telah lama mengenal virus ini sehingga memiliki respon yang baik terhadapnya. Penularan virus ini serupa dengan virus flu lainnya yaitu melalui droplet (percikan air liur) dari orang yang terinfeksi. Kelompok yang rentan terhadap virus ini adalah anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kesehatan tidak prima. Menteri Kesehatan menghimbau “yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, sama seperti COVID-19, kita dapat mengatasi virus ini dengan baik.”

Selain koordinasi aktif dengan BBKK Surabaya Wilker Kalianget, KSOP Kelas IV Kalianget juga melakukan sosialisasi di Terminal PT. Pelindo Pelabuhan Kalianget kepada unsur-unsur masyarakat dari berbagai kalangan seperti peserta pendidikan anak usia dini, tenaga kerja bongkar muat pelabuhan, dan penumpang kapal baik dari dan ke Pelabuhan Kalianget.

Sosialisasi kepada peserta di segmen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilakukan untuk mengenalkan selain kapal dan fungsi pelabuhan, juga untuk membekali pengetahuan tentang arus keluar masuk barang dan penumpang di pelabuhan termasuk risiko penyebaran penyakit menular yang dapat terjadi. Hal ini sejalan dengan fungsi hubungan masyarakat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kalianget. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala KSOP Kelas IV Kalianget saat ini Bapak Azwar Anas, S.H., M.Hum. “fungsi hubungan masyarakat KSOP Kelas IV Kalianget tidak hanya tentang urusan formal pemerintahan tetapi juga mengenai penyebaran pengetahuan yang relevan kepada masyarakat”.

 

  • berita
  • humas laut




Footer Hubla Branding