BANDUNG (21/11) – Di tahun 2024 ini, pelayanan transportasi laut menghadapi tantangan sekaligus peluang yang semakin kompleks sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan kenavigasian yang sejalan dengan Asta Cita atau Delapan Program yang dicanangkan Pemerintah.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kenavigasian Tahun 2024 dengan mengusung tema "Melalui Rakornis Kenavigasian Kita Tetapkan Prioritas Strategis Kenavigasian dalam Mendukung Asta Cita" yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (21/11).
Melalui Rakornis ini, dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian program kenavigasian tahun 2024 untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dan pengembangan serta penyusunan prioritas strategis yang sejalan dengan program Asta Cita.
“Rakornis ini berfokus pada penyusunan prioritas strategis yang sejalan dengan Asta Cita, dalam konteks ini, peran kenavigasian menjadi semakin krusial dalam mendukung program-program strategis nasional, seperti program Food Estate melalui penyediaan alur pelayaran yang aman dan efisien untuk distribusi komoditas pangan dari sentra produksi ke berbagai wilayah Indonesia,” ujar Dirjen Antoni saat membuka Rakornis Kenavigasian.
Selain itu, lanjut Dirjen Antoni, perlu dilakukan penguatan konektivitas untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui peningkatan keandalan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), optimalisasi pelayanan Telekomunikasi Pelayaran (Telkompel) untuk mendukung program National Logistics Ecosystem (NLE), pengembangan sistem monitoring pelayaran yang terintegrasi untuk mendukung program Pelabuhan Regional Hub Internasional serta peningkatan keselamatan pelayaran di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu dibutuhkan penguatan koordinasi dan sinergi antar unit kerja untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kenavigasian, yang mencakup percepatan modernisasi dan digitalisasi SBNP, peningkatan kualitas pelayanan Telkompel dengan standar internasional, penguatan sistem Vessel Traffic Services (VTS) untuk memantau pergerakan kapal secara real-time, optimalisasi Survei Hidrografi dan pengembangan sistem peringatan dini cuaca maritim untuk keselamatan pelayaran.” jelasnya.
Dirjen Antoni meyakini, peningkatan kinerja kenavigasian dapat dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan ke depan, termasuk adaptasi teknologi digital, pengembangan SDM kenavigasian, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi.
“Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme yang tinggi, kita dapat menghasilkan rumusan strategis yang implementatif untuk meningkatkan kinerja kenavigasian nasional,” imbuhnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Kenavigasian, Capt. Budi Mantoro mengungkapkan, tujuan diselenggarakan Rakornis Kenavigasian ini adalah terciptanya sinergitas dalam mewujudkan peningkatan layanan kenavigasian.
“Untuk itu, perlu dilakukan penyusunan kebijakan program kerja prioritas strategis kenavigasian dalam mendukung Asta Cita sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi kenavigasian guna menunjang keselamatan pelayaran di seluruh perairan wilayah indonesia,” kata Capt. Budi.
Sebagai bentuk apresiasi, pada rangkaian acara Rakornis diberikan juga penghargaan “Kenavigasian Award” kepada Distrik Navigasi dengan kriteria penilaian laporan operasional, target PNBP dan capaian daya serap.
Adapun Rakornis Kenavigasian ini dihadiri oleh 150 orang terdiri dari para Kepala Distrik Navigasi di seluruh Indonesia beserta jajarannya serta para Kasubdit dan pegawai Direktorat Kenavigasian dengan menghadirkan Narasumber dari Direktorat Transportasi Bappenas, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Biro Perencanaan Kemenhub, Kasubdit Perencanaan Teknis Kenavigasian, dan dilanjutkan dengan Sidang Pleno Penyusunan Kebijakan dan Program Kerja Kenavigasian dalam Mendukung Asta Cita. (PF/JOE/AK)