Langit biru Makassar menjadi saksi lahirnya tonggak baru transportasi Indonesia. Senin (11/8), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meluncurkan pesawat amfibi (seaplane) sekaligus menandatangani prasasti water aerodrome di Center Point of Indonesia.
Menteri Perhubungan menyampaikan Seaplane dan waterbase aerodrome ini akan membuka dan memperkuat konektivitas antar wilayah, menjangkau pulau-pulau kecil yang selama ini sulit diakses. Dengan kemampuan lepas landas dan mendarat di air, seaplane menjadi jawaban atas tantangan geografis Sulawesi Selatan yang dikelilingi garis pantai panjang dan pulau-pulau eksotis.
Pesawat Cessna C172SP Amphibian yang didemonstrasikan mampu terbang hingga 3 jam dengan hanya membutuhkan lintasan ±700 meter untuk take off. Pelatihan pilot akan dilakukan bersama API Banyuwangi, pelopor pelatihan seaplane di Asia Tenggara.
Turut hadir Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Wagub Fatmawati Rusdi, Dirjen Hubla Muhammad Masyhud, Dirjen Hubud Lukman F. Laisa, Kepala Dishub Sulsel Erwin Tarwo, Kepala KSOP Utama Makassar Ir. Jon Kenedi, Direktur API Banyuwangi Capt. Daniel Dewantoro Rumani, serta para bupati.
Kehadiran moda transportasi ini diharapkan tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga membuka peluang baru di sektor logistik, kesehatan darurat, pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi daerah. Sebuah langkah maju menuju masa depan konektivitas yang lebih inklusif.