Kalabahi, 29 Desember 2024 – Tragedi tenggelamnya KM. Nangalala terjadi di Dermaga Dulionong, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Kapal dengan tonase kotor 470 GT milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini tenggelam akibat kebocoran pada lambung kanan yang disebabkan oleh kondisi kapal yang telah lama tidak beroperasi sejak 2018 dan tidak laik laut. Korosi yang semakin parah mempercepat proses kebocoran hingga akhirnya kapal sepenuhnya tenggelam.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula pada Minggu, 29 Desember 2024, sekitar pukul 11.30 WITA, saat Mualim I KM. Nangalala melakukan pemeriksaan rutin. Dalam proses tersebut, ditemukan air yang masuk ke lambung kapal. Meskipun pompa telah diaktifkan untuk mengeluarkan air, debit air yang masuk jauh lebih besar, sehingga usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Pada pukul 13.00 WITA, Mualim I melaporkan kondisi kapal kepada pihak Syahbandar. Saat itu, kapal mulai miring ke kanan. Upaya penyelamatan barang-barang berharga di kapal dilakukan oleh Tim Posko Nataru 2024/2025 bersama masyarakat setempat. Namun, derasnya air yang masuk membuat upaya evakuasi terhenti.
Pukul 14.00 WITA, KM. Nangalala dinyatakan tenggelam sepenuhnya dengan posisi miring kanan di Dermaga Dulionong, Kalabahi, Pelabuhan Kelas IV.
Data Kapal KM. Nangalala
- Nama Kapal: KM. Nangalala
- Tonase Kotor: 470 GT
- Tahun Pembangunan: 2003
- Pemilik: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
- Tanda Pendaftaran: 2009 Pst No. 5643/L
- Tanda Panggilan: YHTO
Penyebab Tenggelam
Kapal yang sudah tidak beroperasi selama lebih dari enam tahun ini mengalami kerusakan serius akibat usia dan korosi. Hal ini menyebabkan kebocoran pada lambung kapal yang sulit dikendalikan. Kondisi tersebut menegaskan pentingnya pengawasan dan perawatan kapal, terutama yang berada dalam status tidak aktif.
Tindak Lanjut
Pihak Kesyahbandaran Kalabahi telah menerima laporan lengkap atas kejadian ini dan akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan tidak ada dampak lingkungan yang signifikan. Selain itu, evaluasi terhadap kapal-kapal lain yang tambat di dermaga akan dilakukan guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya inspeksi dan perawatan rutin pada kapal, terutama yang sudah berusia tua, agar tragedi serupa tidak terulang kembali.
TIM MARITIME COORDINATION CENTER
Call Center: +6285216221177 | Email: [email protected]
ENGLISH VERSION
Kalabahi, December 29, 2024 – The KM. Nangalala tragically sank at Dulionong Pier, Alor Regency, East Nusa Tenggara. The 470 GT vessel, owned by the Directorate General of Sea Transportation, sank due to a leak in its starboard hull. The incident was caused by the vessel's poor condition, having been inactive since 2018 and deemed unseaworthy. Severe corrosion further accelerated the leakage process, eventually leading to the complete submersion of the vessel.
Chronology of Events
The incident began on Sunday, December 29, 2024, at around 11:30 AM WITA, when the vessel’s Chief Mate conducted a routine inspection. During the inspection, water ingress was detected in the hull. Despite activating the pumps to remove the water, the inflow volume exceeded the pump’s capacity, rendering the efforts futile.
At 1:00 PM WITA, the Chief Mate reported the vessel's condition to the Port Authority, noting that the vessel had already begun tilting to the right. Rescue efforts to salvage valuable items onboard were carried out by the 2024/2025 Nataru Task Force Team in collaboration with the local community. However, the continuous and rapid inflow of water eventually halted the evacuation attempts.
By 2:00 PM WITA, the KM. Nangalala was fully submerged, lying starboard-side down at Dulionong Pier in Kalabahi, Class IV Port.
KM. Nangalala Vessel Data
- Vessel Name: KM. Nangalala
- Gross Tonnage: 470 GT
- Year Built: 2003
- Owner: Directorate General of Sea Transportation
- Registration Number: 2009 Pst No. 5643/L
- Call Sign: YHTO
Cause of Sinking
The vessel, inactive for over six years, suffered severe structural damage due to age and corrosion. This led to uncontrollable leakage in the hull, which ultimately caused the sinking. The incident highlights the critical importance of monitoring and maintaining vessels, especially those in inactive status.
Follow-Up Actions
The Kalabahi Port Authority has received a full report on the incident and will conduct a thorough investigation to ensure no significant environmental impact arises. Additionally, inspections of other vessels docked at the pier will be carried out to prevent similar incidents in the future.
This tragedy serves as a reminder of the importance of regular inspections and maintenance of aging vessels to avoid such unfortunate events in the future.
MARITIME COORDINATION CENTER TEAM
Call Center: +6285216221177 | Email: [email protected]