Rabu, 13 Juni 2018

KAPAL PATROLI KPLP TERUS CARI KORBAN TENGGELAMNYA KAPAL KM. ARISTA DI MAKASSAR


Share :
5560 view(s)

MAKASSAR (13/6) - Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) milik Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar terus mencari korban tenggelamnya kapal nelayan KM. Arista hari ini (13/6) di perairan Pulau Khayangan yang belum diketemukan.


Kepala Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto mengatakan bahwa hingga pukul 18.00 WITA, 2 unit Kapal Patroli KPLP yang telah tergabung dengan tim SAR terus melakukan pencarian korban yang hilang namun dikarenakan waktu maka pencarian korban tersebut dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali esok hari (14/6).

"Kapal KM. Arista jenis Jolloro dengan berat GT.6 bertolak dari Pelabuhan Paotere pada (13/6) pukul 13.30 WITA dengan tujuan Pulau Barrang Lompo dan tenggelam di perairan Pulau Khayangan," kata Victor.

Victor menegaskan bahwa kapal tersebut merupakan kapal  yang biasanya memuat ikan namun pada saat kejadian mengangkut penumpang yang akan berbelanja keperluan Lebaran ke Makassar.

"Tentunya karena KM. Arista itu bukan kapal penumpang maka tidak ada manifest penumpang 
Sehingga kapal tersebut berangkat tanpa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan berangkatnya tanpa sepengetahuan kami selaku regulator di Pelabuhan," ujar Victor.

Victor menyesalkan kejadian tersebut terus terjadi mengingat selama ini Pemerintah terus menerus mensosialisasikan pentingnya keselamatan pelayaran kepada masyarakat.

Adapun jumlah penumpang yang diangkut belum dapat dipastikan namun informasi dari pemilik kapal pada saat itu memuat sekitar 30 (tigapuluh) penumpang.

"Kami tidak tahu berapa kepastian jumlah penumpang yang diangkut oleh kapal tersebut karena tidak adanya manifest. Namun demikian, kami terus melakukan pencarian korban kapal tersebut yang belum ditemukan," ujar Victor.

Selanjutnya, Victor mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan kapal-kapal di Pelabuhan Makassar dan tidak ada toleransi terhadap kekurangan dalam pemenuhan aspek keselamatan pelayaran sebelum berangkat.

"Dengan adanya kejadian ini, tentunya kami prihatin dan menyampaikan turut berduka cita atas jatuhnya korban tenggelamnya kapal KM. Arista. Semoga kedepan tidak lagi ada kecelakaan serupa. Tidak bosan-bosannya kami memberitahukan kepada masyarakat agar selalu taati peraturan, jangan menggunakan kapal yang bukan peruntukannya dan laporkan kepada petugas dilapangan bila ditemukan adanya kendala atau permasalahan," kata Victor.

*Penumpang Kapal Speedboat KM. Albert berhasil dievakuasi*

Sementara itu, speedboat KM. Albert yang mengalami kecelakaan laut  pagi tadi (13/6) di Pulau Maspari, Sumatera Selatan berhasil dievakuasi.

Direktur KPLP, Junaidi mengatakan bahwa kapal speedboat tersebut mengangkut 30 orang termasuk nakhoda dan 2 (dua) awak kapal bertolak dari Dermaga Speedboat Kampung Suka Damain, Toboali Kabupaten Bangka Selatan dengan tujuan Dusun Sungai Pasir, Ogan Sumatera Selatan.

Adapun para penumpang diselamatkan nelayan Sungai Kong, Sumatera Selatan dan kapal KM Albert sudah ditarik ke Kampung Sungan Pasir, Sumatera Selatan.

"Adapun 25 orang  penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat, Nakhoda berserta 2 orang awak kapal juga berhasil diselamatkan dan 2 orang penumpang meninggal dunia," kata Junaidi.

Junaidi mengatakan bahwa pada saat kejadian cuaca sedang buruk dan ombak tinggi terjadi di perairan tersebut. Oleh karena itu, Junaidi mengingatkan agar Nakhoda kapal harus memperhatikan cuaca sebelum berangkat.

"Ditjen Perhubungan Laut rutin mengeluarkan maklumat pelayaran tentang cuaca. Oleh karena itu, kami meminta semua pihak terutama Nakhoda kapal agar memperhatikan cuaca sebelum berangkat agar kejadian serupa dapat dihindari dikemudian hari," tutup Junaidi.


  • berita




Footer Hubla Branding