Rabu, 5 Juli 2017

KOMISI V DPRI RI APRESIASI KEMENHUB DALAM PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN 2017


Share :
3324 view(s)

JAKARTA – Usai menyelenggarakan Angkutan Lebaran 2017, Kementerian Perhubungan menuai apresiasi dari Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI. Apresiasi tersebut disampaikan Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI dalam Rapat Kerja dengan Kemenhub dan jajarannya di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu (5/7).

"Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri Perhubungan atas komitmen dan kinerjanya yang luar biasa dalam penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini. Selamat dan sukses!," ujar salah satu anggota Komisi V DPR RI, Gatot Soedjito.

Anggota Komisi V DPR RI lainnya menambahkan koordinasi antar departemen yang dilakukan oleh Menhub merupakan prestasi yang luar biasa. "Kelemahan Pemerintahan kita adalah koordinasi antar departemen. Namun, saya lihat fungsi koordinasi di sini dapat dilembagakan. Menhub dapat membangun kerendahan hati dan profesionalisme kerja yang baik. Ini prestasi yang luar biasa dan bisa menjadi catatan yang baik untuk generasi berikutnya," ujar salah satu anggota Komisi V DPR RI, Henky Kurniadi.

Menanggapi apresiasi tersebut, Menhub menyampaikan syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2017 ini.

"Saya ucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Komisi V DPR RI. Saya juga ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Kemenhub, instansi lain seperti KemenPUPR, Kemenkes, Polri (Korlantas), BMKG, Basarnas, asosiasi, dan para operator sarana dan prasarana transportasi atas kerja sama dan partisipasi aktifnya dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran ini. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemudik yang mau menaati imbauan dari pemerintah agar mengatur waktu mudik. Tak lupa pula, kepada rekan-rekan media yang telah membantu mensosialisasikan kebijakan Pemerintah kepada masyarakat. Alhamdulillah kita dapat laksanakan amanah Presiden. Saya selalu sampaikan pesan Presiden agar jangan ada ego sektoral. Filosofi tersebut kami terapkan dan didukung oleh mitra kerja kami," ujar Menhub.

Menhub menambahkan, penyelenggaraan tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya karena jauh-jauh hari sudah mulai dilakukan perencanaan, pengecekan kesiapan infrastruktur jalan, penyiapan manajemen dan rekayasa lalu lintas operasional di lapangan, pengecekan kesiapan sarana angkutan, penyiapan fasilitas pendukung seperti kesiapan rest-area, pos kesehatan dan ketersediaan BBM sampai sosialisasi jalur utama dan jalur alternatif angkutan lebaran.

*Evaluasi Menhub*

Di sela-sela Raker, Menhub menjelaskan evaluasi mendasar yang dilakukan oleh Kemenhub terhadap penyelenggaraan angkutan Lebaran 2017 ini. "Hal yang harus kita perbaiki sifatnya mendasar. Kemarin saya dan Pak Fary berdiskusi. Kita berencana akan membuat suatu Undang-Undang berkaitan dengan antar moda. Jadi katakanlah kapal mesti ada busnya dan sebagainya. Tentunya, kami mesti membuat kertas kerja yang disampaikan ke Komisi V," jelas Menhub.

Hal lain yang disampaikan Menhub adalah pertumbuhan di sektor udara. "Hal yang perlu dicatat, yakni terdapat pertumbuhan yang baik di sektor udara sebesar 12%  dan ini sudah 2 (dua) tahun berturut turut," ujar Menhub.

Menurut Menhub pertumbuhan ini tidak hanya menandakan keberhasilan di sektor transportasi udara saja, melainkan juga menandakan kemampuan masyarakat untuk menggunakan transportasi udara mengalami peningkatan.

Sementara itu di sektor laut, Menhub mengaku terjadi stagnansi. Untuk jarak jauh, Menhub akan mengoptimalkan hanya untuk keperluan logistik. Sedangkan untuk jarak pendek, Menhub akan berkoordinasi dengan Pelni dan ASDP untuk meningkatkan pergerakan kapal.

Di sektor darat, Menhub menggaris bawahi angkutan sepeda motor dan bus. "Yang naik tinggi itu motor, hampir 20%. Nah ini menjadi catatan yang harus kami laporkan ke DPR. Kita harus membuat UU tentang roda dua harus dimasukan ke dalam UU lalu lintas," jelas Menhub.

"Kita juga ada PR untuk membuat angkutan bus ini dengan kualifikasi yang lebih premium, terminal juga lebih premium, sehingga _point-to-point_ bisa menghasilkan suatu layanan yang bagus," tambah Menhub.

Sedangkan di sektor perkeretaapian, Menhub mengaku pelayanannya baik, peminatnya banyak, namun tidak seimbang dengan ketersediaan sarana.

"Kereta api mendatang akan menjadi unggulan kita. Saya sudah rasakan pelayanannya baik, tiketnya juga cepat habis. Untuk itu, kami berencana menambah rangkaian. Paling tidak kita ada pertumbuhan 40%, tinggal kita membeli sarana kereta apinya saja,"jelas Menhub.

Menhub menambahkan, dalam jangka menengah tahun 2020, Menhub berencana meningkatkan kecepatan kereta api rute Jakarta-Surabaya dengan kecepatan 150 km per jam.

Rapat Kerja ini dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis dan dihadiri oleh para Wakil Ketua dan anggota Komisi V DPR RI, para Eselon I Kementerian Perhubungan, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan Kepala Badan SAR Nasional. 



  • berita




Footer Hubla Branding