JAKARTA (05/12) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priadi, menyampaikan kesiapan maksimal pihaknya dalam menghadapi arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Angkutan Laut Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025, Kamis (5/12), Capt. Antoni menyebutkan bahwa pemerintah memprediksi akan ada lonjakan volume penumpang sebesar 33,13%.
"Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 765 kapal dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 2,3 juta orang," ujar Antoni.
Selain itu, lanjut Capt. Antoni, Ditjen Perhubungan Laut juga akan membentuk posko pemantauan di 264 pelabuhan Indonesia mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
“Posko-posko ini bertujuan untuk memantau situasi di lapangan sekaligus menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan penumpang” tuturnya.
Hal yang tak kalah penting yang digarisbawahi dalam Rakor Angkutan Laut Nataru 2024-2025 adalah memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut dan bahu membahu dalam meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, termasuk mengantisipasi cuaca ekstrim.
“Untuk itu, diharapkan seluruh Unit Pelaksana Teknis dan para Nahkoda agar selalu memantau prakiraan cuaca yang didapat dari BMKG. Syahbandar juga wajib melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat, karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi,” tegas Capt. Antoni.
Mengingat Nataru kerap bersamaan dengan cuaca ekstrim, Ia tak lupa menginstruksikan agar fasilitas pelabuhan menjadi perhatian bagi para UPT dan Operator. Sedangkan perusahan pelayaran diminta untuk dapat meng-update info terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto, mengungkapkan bahwa Kemenhub akan mengoptimalkan potensi armada angkutan laut pada UPT di daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
Lebih lanjut dalam hal peningkatkan koordinasi, Hartanto mengatakan pihaknya akan selalu bersinergi dan melibatkan semua pihak terkait dalam manajemen keadaan darurat. Hal tersebut diimplementasikan melalui pembaharuan rencana darurat secara teratur dan melibatkan pelatihan dan simulasi, serta memetakan lokasi kapal negara KPLP dan Kenavigasian.
"Kami berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan persiapan ini, kami yakin arus mudik dan balik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar," tutupnya.
Adapun Rakor Angkutan Laut Nataru 2024/2025 yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, juga mengundang 264 perwakilan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. (AD/JOE/AK)