Jumat, 17 Juni 2022

DORONG PEREKONOMIAN DAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT, KEMENHUB LIBATKAN RATUSAN WARGA DALAM PROGRAM PADAT KARYA DI KENDARI


Share :
5050 view(s)

KENDARI (17/6). Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merangkul ratusan masyarakat di wilayah Kendari, Sulawesi Tenggara untuk mengikuti program Padat Karya selama 1 (satu) minggu. Pembukaan Padat Karya di wilayah tersebut dilakukan di Kantor Distrik Navigasi (Disnav) Kelas III Kendari, Jumat (17/6).

Kepala Disnav Kelas III Kendari, Abdul Kasim menyebutkan Padat Karya ini merupakan komitmen untuk meningkatkan perekonomian dan mendorong produktivitas masyarakat terutama yang tidak memiliki keahlian khusus atau pekerjaan serta berpenghasilan tidak menentu.

"Tujuannya untuk menghadirkan negara ke tengah-tengah masyarakat sehingga tercipta solidaritas dan sinergi dalam upaya menciptakan kesejahteraan bersama, khususnya masyarakat sekitar," ujarnya saat memberi sambutan dalam acara pembukaan.

Acara pembukaan ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Komis V DPR RI Ridwan Bae, Para Kepala UPT Ditjen Hubla di wilayah Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari, Danlanal Kendari, Kepala Kantor KKP Kelas II Kendari, Kepala Kantor BMKG Kendari serta para Ketua RT dan Ketua RW Kasilampe.

Padat Karya di Kantor Disnav Kelas III Kendari diikuti oleh warga Keluharan Kasilampe Kecamatan Kendari sebanyak 107 orang peserta, 13 diantaranya merupakan ibu rumah tangga yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

"Kegiatan Padat Karya ini berlangsung selama kurang lebih 7 hari. Pekerjaannya meliputi pengecoran jalan di sekitar instalasi bengkel, lapangan bouy dan gudang logistik. Kemudian pengecatan dermaga kenavigasian serta pembersihan lingkungan sekitarnya," ujar Abdul Kasim.

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara berkelompok dengan diawasi oleh tenaga terlatih yang berasal dari unsur masyarakat untuk memastikan hasil pekerjaan berkualitas.

"Kegiatan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan mengutamakan penggunaan material/bahan baku lokal. Upah kerja diberikan secara langsung kepada peserta sebesar Rp 150.000 per hari," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komis V DPR RI Ridwan Bae mengapresiasi kegiatan Padat Karya tersebut. Menurutnya hal ini sangat membantu masyarakat untuk memulihkan perekonomiannya terutama sejak terjadi pandemi Covid-19.

Kegiatan Padat Karya ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mendukung pemulihan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat dengan harapan akan memberikan perluasan kesempatan kerja dan serta menjaga daya beli masyarakat lapis bawah.

"Padat Karya ini memberi kesempatan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah tidak hanya diberi tapi juga diberi dorongan bagaimana masyarakat itu untuk mendapatkan lapangan kerja," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam waktu bersamaan Padat Karya juga dilaksanakan di UPT Ditjen Hubla wilayah Sulawesi Tenggara yaitu KSOP Kelas II Kendari, KSOP Kelas II Bau-Bau, UPP Kelas II Raha, UPP Kelas III Kolaka, UPP Kelas III Pomalaa, UPP Kelas III Wanci, UPP Kelas III Lapuko, dan UPP Kelas III Molawe.

Kegiatan program padat karya di lingkungan Kementerian Perhubungan termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 73 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan, serta Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang menginstruksikan kepada Unit Penyelenggara Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut agar melaksanakan kegiatan padat karya pada unit kerja masing-masing.
 

  • berita




Footer Hubla Branding