Selasa, 7 Desember 2021

TINGKATKAN KESELAMATAN PELAYARAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM, KEMENHUB GELAR REFRESHER OPERATOR SROP DAN VTS


Share :
4827 view(s)

 

BEKASI (7/12) – Guna meningkatkan Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim di wilayah perairan Indonesia, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut secara masif terus melakukan langkah-langkah nyata dan terencana secara baik. Salah satu upaya tersebut adalah melalui kegiatan Refresher Operator Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Services (VTS) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2021 bertempat di Hotel Horison Bekasi.

 

Kegiatan yang mengambil tema “Sinergi Terkait Pengembangan Regulasi dan Teknologi Bidang Telekomunikasi Pelayaran Dalam Mewujudkan Keselamatan Pelayaran di Perairan Indonesia”, dibuka oleh Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan dan diikuti peserta dari para Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, terutama yang bertugas pad instalasi telekomunikasi pelayaran, yaitu pada Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Services (VTS) baik secara langsung maupun virtual.

 

Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan dalam pengarahannya mengatakan bahwa pelaksanaan Refresher Operator Stasiun Radio Pantai (SROP) dan Vessel Traffic Services (VTS) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan pengetahuan terkait perkembangan regulasi dan sistem teknologi serta peran dari masing-masing stakeholders di bidang telekomunikasi pelayaran untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia. 

 

“Kerjasama dan koordinasi yang baik dengan stakeholders dan Kementerian/Lembaga terkait sangat diperlukan guna mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia” kata Hengki. 

 

Lebih jauh Hengki mengatakan bahwa Sektor Transportasi Laut merupakan salah satu sektor strategis bagi indonesia, dikarenakan status indonesia sebagai negara kepulauan, yang membuat distribusi logistik sebagian besar harus menggunakan sarana prasarana transportasi laut. 

 

“Untuk kelancaran operasional transportasi laut, dibutuhkan instrumen-instrumen pendukung untuk menjamin keselamatan pelayaran, dimana salah satunya adalah melalui sarana prasarana telekomunikasi pelayaran” ujar Hengki.

 

Menurutnya, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian telah memiliki sarana prasarana telekomunikasi pelayaran yang tersebar di seluruh indonesia. 

 

"Terdapat 153 stasiun radio pantai (srop), 23 stasiun vessel traffic services (vts), 4 stasiun navtex, dan national data center long range identification of ships (lrit), yang semuanya memiliki peran dan fungsi mewujudkan keselamatan pelayaran" Kata Hengki.

 

Selain itu, lanjut Hengki ke depan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga akan terus berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan pengembangan pada sarana prasarana pengawasan maritim, khususnya di bidang telekomunikasi pelayaran.

 

Terkait dengan hal tersebut, maka Hengki meminta agar peserta kegiatan ini dpat mengikuti dengan sungguh-sungguh serta berperan aktif dalam diskusi sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terwujud. 

 

Sebagai informasi pada kegiatan Refresher kali ini para peserta akan mendapat pembekalan dari nara sumber sesuai bidang tugas masing-masing, yakni Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, serta perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Pmbinaan Hukum (BABINKUM) TNI, dan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan

  • berita




Footer Hubla Branding