Sabtu, 5 Januari 2019

DIRJEN HUBLA, WASPADAI CUACA BURUK, UTAMAKAN KESELAMATAN PELAYARAN DAN IKUTI ARAHAN PETUGAS


Share :
1971 view(s)

JAKARTA (5/1) - Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika telah merilis informasi terkait peringatan dini gelombang tinggi yang akan terjadi di Perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa dan Perairan Utara Jawa Tengah.


Untuk itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengingatkan agar semua pihak baik operator dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk dengan tetap harus mengutamakan keselamatan pelayaran.

"Cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi masih terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Ini harus diwaspadai oleh operator dan masyarakat. Selalu mengutamakan keselamatan pelayaran dan ikuti petunjuk petugas di pelabuhan," ujar Dirjen Agus.

Dirjen Agus juga menginstruksikan kepada para petugas di pelabuhan agar selalu memberikan informasi kepada calon penumpang kapal terkait kondisi cuaca dan jadwal keberangkatan kapal serta berikan pengertian kepada calon penumpang tersebut terkait keselamatan pelayaran jika ada penundaan keberangkatan kapal.

"Semakin hari semakin membaik tingkat pengertian masyarakat akan pentingnya keselamatan pelayaran yang menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini harus terus diedukasi agar masyarakat semakin sadar bahwa Pemerintah sangat peduli dengan keselamatan pelayaran yang harus didukung oleh Operator kapal dan tentunya masyarakat," jelas Dirjen Agus.

Sementara itu, ratusan penumpang yang sebelumnya tertahan di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur karena pelayaran ditutup akibat cuaca buruk akhirnya pada (4/1)  sudah kembali berlayar ke Pulau Kangean dengan menggunakan kapal Dharma Bahari Sumekar I (DBS).

"Setelah kurang lebih satu pekan aktivitas pelayaran di Pelabuhan Kalianget ditutup akibat cuaca buruk, per (4/1) sudah dibuka kembali setelah kondisi cuaca membaik dan sejumlah penumpang DBS I yaitu 350 orang telah diberangkatkan ke Kangean," ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas IV Kalianget, Ferry Agus.

Selanjutnya, Ferry menambahkan bahwa para penumpang tujuan Masalembu masih berada di Pelabuhan Kalianget menunggu kedatangan kapal KM. Sabuk Nusantara 115 dari Surabaya.

"Kami berterima kasih kepada para penumpang kapal di Pelabuhan Kalianget yang telah mau menunggu keberangkatan kapal dengan tertib dan sabar. Penundaan keberangkatan kapal ini diakibatkan adanya cuaca buruk serta gelombang tinggi dan semata-mata untuk alasan keselamatan pelayaran," ujar Ferry.

Hal yang sama juga terjadi di Pelabuhan Gresik. Penyeberangan antar pulau kembali dibuka di Pelabuhan Gresik, Jatim setelah lima hari ditutup pasca cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Setelah lima hari ditutup akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, per (4/1) aktivitas dan pelayanan di Pelabuhan Gresik kembali normal dan telah memberangkatkan 2 kapal cepat telah mengangkut calon penumpang yang sempat menumpuk di Gresik," ujar Kepala Kantor KSOP Kelas II Gresik, Totok Mukarto hari ini (5/1).

Lebih lanjut, Totok menjelaskan bahwa karena cuaca mulai membaik dengan ketinggian gelombang laut di perairan Gresik dan Bawean di bawah 2 meter, sehingga 2 kapal cepat diizinkan beroperasi mengangkut penumpang dari Gresik menuju Bawean atapun sebaliknya.

“Karena banyaknya calon penumpang, sehingga kami memberangkatkan 2 kapal yang biasanya sehari hanya satu kapal,” kata Totok.

Adapun kedua kapal tersebut adalah Kapal Bahari Express yang mengangkut 336 penumpang dan kapal Natuna Express yang mengangkut 250 penumpang.

"Sementara untuk angkutan kapal layar motor, tujuan Sumatera dan Sulawesi, serta NTT, hingga kini masih belum diizinkan berlayar karena gelombang laut di daerah Kalimantan dan Sulawesi masih tinggi. Total ada 50 kapal layar motor di Pelabuhan Gresik," tutup Totok.


  • berita




Footer Hubla Branding