Kamis, 7 April 2022

DUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI DI NTB DAN NTT, KEMENHUB TINGKATKAN PERAN PELABUHAN BADAS DAN WAINGAPU MELALUI SKEMA PEMANFAATAN BMN


Share :
7181 view(s)

JAKARTA (7/4) – Sejak tahun 2013, Pelabuhan Badas yang berada di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa telah resmi beroperasi menjadi pelabuhan petikemas. Penetapan tersebut dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi Pulau Sumbawa dan sekitarnya. Disamping itu, Pelabuhan Waingapu yang terletak di Pulau Sumba Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga melayani aktivitas kapal kargo. Selain itu, Pelabuhan ini juga melayani aktivitas kapal penumpang melalui jalur tol laut.

 

Dalam rangka berupaya meningkatkan peran pelabuhan dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat setempat serta peningkatan produktivitas dan efisiensi kedua pelabuhan tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) pada kantor KSOP Kelas IV Badas dan KSOP Kelas IV Waingapu dengan PT. Pelindo.

 

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan bahwa objek kerja sama pemanfaatan kedua Pelabuhan ini terdiri dari tanah hasil reklamasi, bangunan gudang tertutup permanen dan dermaga di pelabuhan masing-masing, dimana pengoperasian dan pengusahaannya dilaksanakan oleh PT. Pelindo selama kurun waktu 30 tahun.

 

“Dengan dilaksanakannya perjanjian kerjasama pemanfaatan BMN ini diharapkan dapat semakin mengoptimalkan penyediaan, pengembangan dan pengelolaan infrastrukur Pelabuhan Badas dan Waingapu. Selain itu juga dapat meningkatkan kontribusi yang diperoleh dari pengelolaan kedua pelabuhan, baik melalui PNBP maupun pendapatan jasa kepelabuhanan,” ujar Arif Toha saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan KSP BMN di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Kamis (7/4).

 

Ia menjelaskan bahwa Pelabuhan Badas tengah dipersiapkan sebagai pintu utama masuknya para tamu dan logistik saat penyelenggaraan event kejuaraan dunia Moto Cross Grand Prix (MXGP) di kawasan Samota pada Juni 2022 mendatang.

 

“Untuk itu, pengelolaan Pelabuhan Badas harus terus dibenahi dan dikoordinasikan dengan baik bersama seluruh pihak terkait agar dapat memberikan pelayanan optimal. Karena ke depannya, Sumbawa tidak hanya menjadi perhatian nasional tapi juga akan menjadi perhatian bagi dunia,” tutur Arif Toha.

 

Begitu pun dengan Pelabuhan Waingapu juga memiliki peran penting sebagai sarana bongkar muat kapal-kapal barang dan penumpang. Pelabuhan ini dilengkapi terminal penumpang dan bongkar muat barang serta berfungsi memperlancar transportasi dari dan ke Pulau Sumba.

 

“Ke depan pengelolaan kedua pelabuhan oleh PT. Pelindo diharapkan semakin profesional serta mampu melayani masyarakat secara optimal. Hal tersebut tentu tidak dapat dilakukan sendiri, diperlukan kerja sama dan sinergi dari seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan,” pesannya.

 

Sebagai informasi, Pelabuhan Badas memiliki empat dermaga, dilengkapi dengan lapangan pengumpulan dan kontainer-kontainer besar, sehingga mempercepat proses bongkar muat barang. Pelabuhan ini diharapkan mendukung hasil pertanian Pulau Sumbawa seperti pisang dan jagung, juga peternakan mutiara dan madu.

 

Sedangkan Pelabuhan Waingapu memiliki 2 (dua) dermaga, Dermaga Nusantara II berukuran 120 m x 12 m yang dilengkapi dengan trestle seluas 80 m x 10 m serta lapangan penumpukan seluas 88 m x 21 m ditambah pelebaran 62 m.

 

Selain itu, terdapat juga Dermaga Pelra II seluas 70 m x 10 m yang dilengkapi tiga lapangan penumpukan. Lapangan penumpukan pertama seluas 100 m x 63 m, lapangan penumpukan kedua seluas 27 m x 18 m, lapangan penumpukan ketiga seluas 44 m x 18 m dan gudang seluas 30 m x 18 m.

 

  • berita




Footer Hubla Branding