Jumat, 26 April 2024

Posko Angkutan Laut Lebaran Resmi Ditutup, Dirjen Hubla Apresiasi Kontribusi Seluruh Pihak


Share :
3815 view(s)

JAKARTA (26/4) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Jumat (26/4). Pihaknya memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi dan koordinasi sehingga angkutan laut lebaran tahun 2024 dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berkoordinasi bersama-sama seluruh unsur Kementerian dan Lembaga, TNI, POLRI, BUMN dan Stakeholder sektor transportasi,” ujar Capt. Antoni saat memberikan sambutan Penutupan Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024.

Menurutnya Posko Angkutan Laut Lebaran 2024 yang dimulai dari tanggal 25 Maret 2024 sampai dengan 26 April 2024 atau selama 32 hari ini telah berlangsung dengan baik dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, meskipun ada beberapa hal yang masih perlu perbaikan. 

“Pada angkutan laut lebaran tahun 2024 ini, kita telah melihat peningkatan dalam digitalisasi layanan, yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi dan melakukan pemesanan tiket. Namun demikian, harus diakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan pada angkutan laut lebaran tahun mendatang, di antaranya peningkatan integrasi sistem digital, memperkuat aspek keselamatan dan keamanan, mengoptimalkan manajemen arus penumpang, dan mengembangkan fasilitas kenyamanan dan hiburan.

Adapun pada angkutan laut lebaran tahun ini, realisasi penumpang naik dan turun dari 264 pelabuhan pantau adalah sebesar 4.732.458 orang atau mengalami kenaikan sebesar 13.96% dari tahun 2023 dimana penumpang naik dan turun sebesar 4.376.098 orang.

Lebih lanjut Capt. Antoni menjelaskan, untuk pelaksanaan Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Tahun 2024 rute Jakarta (Tanjung Priok) - Semarang (Tanjung Emas) dengan realisasi penumpang dari 4 call kapal sebanyak 8.663 orang atau 90.24 % dari kapasitas yang ditetapkan yaitu 9.600 orang dan untuk kendaraan bermotor sebanyak 3.488 unit atau 72.67 % dari kapasitas sebanyak 4.800 unit.

“Sedangkan untuk program tiket gratis penumpang angkutan laut sebanyak 51 ruas dengan kuota yang ditetapkan sebesar 40.018 pax realisasinya adalah 37.449 pax atau 95.44 % dari kuota yang ditetapkan,” jelasnya.

Selanjutnya untuk menunjang kelancaran dan kenyamanan angkutan laut lebaran tahun 2024 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga memberikan bantuan armada kapal negara untuk melayani para pemudik yang melakukan perjalanan.

“Ditjen Perhubungan Laut melakukan perbantuan kapal patroli dan kapal navigasi untuk mendukung pelaksanaan angkutan lebaran 2024 terutama di wilayah Jawa Timur, dimana armada yang dilibatkan dalam misi ini antara lain kapal patroli KN. Chundamani P.116, kapal navigasi KN. Bima Sakti, KN. Masalembo, KN. Nusa Penida dan KN. Mizan. Dan untuk kapal bantuan ruas penyeberangan Ciwandan - Panjang (PP) melibatkan kapal patroli KN. Trisula dan kapal navigasi KN. Edam,” terang Capt. Antoni.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting memaparkan, pelabuhan-pelabuhan dengan penumpang terpadat pada Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023/1444 H, antara lain Nusa Penida, Batam, Benoa, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Perak, Pemenang/Tanjung, Makassar, Selat Panjang dan Baubau.

“Diharapkan pada angkutan laut lebaran berikutnya seluruh pelabuhan dapat segera memetakan dan memprediksi kebutuhan pengangkutan di wilayah masing-masing, sehingga dapat saling berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait dalam mengoptimalkan potensi armada,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, diberikan juga penghargaan kepada unit kerja dan stakeholder yang telah berkontribusi besar dalam penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran tahun ini. Beberapa kategori penghargaan diberikan kepada unit kerja di Kantor Pusat, yakni Direktorat Kenavigasian, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, dan Direktorat KPLP. 

Penghargaan juga diberikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut dengan perwakilan yakni KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, KSOP Khusus Batam, KSOP Kelas II Tanjung Pinang, KSOP Kelas II Benoa, dan UPP Kelas II Nusa Penida. Kemudian kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumenep. Selanjutnya untuk operator kapal antara lain PT. PELNI (Persero), PT. Dharma Lautan Utama, PT. Dharma Indah, dan PT. Sakti Inti Makmur serta Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub). 
(PF/MM/HB) 

  • berita




Footer Hubla Branding