KBRN, Tarakan: Pemerintah menetapkan tanggal 22 September diperingati sebagai Hari Menara Suar (Mensu).
Kepala Kantor Navigasi Tipe A Kelas III Tarakan, Germas menjelaskan makna peringatan Hari Menara Suar sebagai upaya pengingat pentingnya menjaga keselamatan pelayaran.
"Makna daripada Hari Menara Suar yaitu kita memperingati menara suar sebagai sarana bantu navigasi pelayaran dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran serta mengingatkan teman-teman kita sebagai penjaga menara suar di garda terdepan," ujar Germas, Senin (22/9/2025).
Lebih lanjut dijelaskan ada tiga fungsi menara suar. Di antaranya sebagai sarana bantu navigasi pelayaran.
Dengan berdirinya menara suar, pelaut bisa menentukan suatu posisi. Karena menara suar dilengkapi dengan lampu yang cahayanya bisa menjangkau hingga 20 mil laut.
"Menara suar itu sebagai sarana bantu navigasi pelayaran yang membantu pelaut untuk bisa menentukan posisi," ujar Germas, Senin (22/9/2025).
"Bayangkan kalau kapal tidak bisa melihat menara suar, otomatis mereka berjalan di gelap, tidak ada penuntun, bisa menambah biaya lagi," sambung Germas.
Fungsi menara suar lainnya adalah sebagai penanda bahaya.
"Menara suar biasanya ditempatkan di ujung pulau, di karang, di gusung. berarti di situ ada baru, ada pulau, jangan sampai kita nabrak," jelas Germas.
Adapun fungsi ketiga sebagai penanda batas wilayah negara. Ini bisa dilihat dengan dibangunnya menara suar yang ada di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
"Dengan adanya menara suar itu negara ada di situ, di batas wilayah kita," ungkap Germas.
Hari Menara Suar tahun ini diperingati Kantor Navigasi Tarakan secara sederhana. Dengan menggelar upacara di menara suar Tanjung Batu, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur.
Dilanjutkan dengan video call dengan petugas menara suar di beberapa titik untuk bersilaturahmi dan sekaligus menanyakan kondisi mereka.