Jumat, 1 Agustus 2025

KSOP KELAS II PATIMBAN RAIH SERTIFIKASI INTERNASIONAL ISO 9001:2015 UNTUK SISTEM MANAJEMEN MUTU


Share :
2842 view(s)

Patimban (30/7)– Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Patimban Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, berhasil meraih Sertifikasi ISO 9001:2015 sebagai bentuk pengakuan terhadap komitmen dan konsistensi dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional. Sertifikat ISO 9001:2015 tersebut diserahkan langsung oleh Komisaris Utama PT Tirta Murni Sertifikasi, I.H. Mansyur, didampingi oleh Komisaris Nurkomariah, kepada Kepala KSOP Kelas II Patimban, Mohd. Arief Agustian.

ISO 9001:2015 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu yang menekankan efektivitas organisasi dalam menyediakan layanan yang konsisten dan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa. Menurut I.H. Mansyur, keberhasilan ini patut diapresiasi, namun tantangan sesungguhnya adalah menjaga kualitas tersebut secara berkelanjutan.

“Mendapatkan sertifikasi ISO itu sudah merupakan tantangan tersendiri, namun mempertahankannya jauh lebih sulit. Komitmen terhadap standar pelayanan harus terus dijaga, karena bila tidak konsisten, maka sertifikat ini dapat dicabut sewaktu-waktu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala KSOP Kelas II Patimban, Mohd. Arief Agustian mengungkapkan pencapaian ini merupakan hasil dari rangkaian proses sertifikasi yang berlangsung selama tiga bulan, mencakup verifikasi dokumen serta evaluasi langsung terhadap kinerja dan implementasi sistem mutu di lingkungan KSOP Patimban.

“Alhamdulillah, dalam audit perdana kami berhasil memenuhi seluruh persyaratan dengan hasil yang sangat baik, dan langsung dinyatakan layak mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015,” ungkap Arief.

Lebih jauh, KSOP Patimban telah menargetkan untuk memperoleh Sertifikasi ISO 37001 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada tahun 2025, sejalan dengan komitmen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam membangun zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

“Proses menuju sertifikasi ISO bukanlah hal yang mudah. Kami harus disiplin dalam menjalankan setiap prosedur dan memastikan seluruh elemen organisasi memahami serta menerapkan sistem tersebut secara konsisten. Namun demikian, manfaatnya sangat besar, kinerja kami menjadi lebih terstandar, terukur, dan transparan,” ujar Arief.

Ia menambahkan, capaian ini bukan semata-mata pencapaian administratif, tetapi merupakan langkah nyata dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di sektor kepelabuhanan.

“ISO bukan hanya selembar sertifikat. Ia adalah representasi dari tekad kami untuk terus memberikan pelayanan optimal, profesional, dan akuntabel kepada masyarakat dan seluruh pengguna jasa pelabuhan,” tutupnya.(AND/SKY/ETJ)

  • berita




Footer Hubla Branding