Jumat, 17 April 2020

SINERGITAS KSOP PANJANG DAN PELINDO II DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI PELABUHAN PANJANG


Share :
2441 view(s)

LAMPUNG (17/04) – Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau Virus Corona telah ditetapkan menjadi bencana nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Dalam upaya mencegah serta menekan penyebaran Covid-19 khususnya di Pelabuhan Panjang, Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang terus bahu membahu dengan menyiapkan berbagai fasilitas dan peralatan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang Andi Hartono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19. “Dalam kondisi saat ini, sinergi yang dilakukan antara Regulator dan Operator serta pengguna jasa dirasa sangat penting dalam menekan penyebaran virus corona di pelabuhan,” ucap Andi saat hadir dalam jumpa pers di kantor PT Pelindo II (Persero) Cabang Panjang Lampung, Jumat (17/04).

Andi menambahkan, berbagai fasilitas dan peralatan juga telah disiapkan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Pelabuhan Panjang, seperti 2 unit kamar yang dialihfungsikan sebagai ruang isolasi, fasilitas klinik, tim medis yang siap 24 jam, serta penyemprotan disinfektan secara regular di seluruh area Pelabuhan.  

Selanjutnya, Andi mengatakan, KSOP Kelas I Panjang juga telah menerbitkan SOP penanganan Covid-19 sejak Januari 2020, serta Surat Edaran tentang Penanggulangan Bencana Covid-19. Dalam surat edaran tersebut, diatur berbagai protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh stakeholder bidang maritim, baik dari sisi pelayaran maupun penyelenggaraan pelabuhan.

“Bagi kapal asing dan kapal domestik selama berada di wilayah Pelabuhan Panjang, seluruh crew kapal tidak diizinkan turun dari kapal dan tetap menjaga jarak aman bagi petugas lapangan, sedangkan untuk kebutuhan crew kapal bisa diakomodir melalui Agen Pelayaran yang terkonfirmasi di bawah pengawasan ketat KSOP bersama KKP” jelas Andi.

Selain itu, KSOP Kelas I Panjang bersama dengan seluruh Insan Maritim Propinsi Lampung juga telah membentuk Crisis Center Covid-19 yang diketuai langsung oleh Kepala KSOP Kelas I Panjang.

Nantinya, menurut Andi, untuk kebutuhan logistik Sumatera dipenuhi melalui Pelabuhan Panjang, bahkan ke depan akan mengalihkan seluruh angkutan barang agar tidak melalui Pelabuhan Bakauheni, serta diharapkan Pelabuhan Internasional Panjang akan menjadi Pelabuhan Hub Regional di Sumatera.

Sementara itu, General Manager Pelindo II Cabang Panjang, Drajat Sulistyo yang turut hadir dalam jumpa pers tersebut mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan pengetatan terkait penggunaan masker bahkan di lingkungan sendiri. “Kami tidak mengijinkan karyawan yang masuk tanpa menggunakan masker, dan IPC telah membagikan masker kepada seluruh instansi pelaku usaha di Pelabuhan Panjang,” tutur Drajat.

KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PANJANG TRIWULAN 1 2020 FLUKTUATIF

Pada kesempatan yang sama, Drajat mengatakan bahwa saat ini trafik kunjungan kapal luar negeri per triwulan pertama tahun 2020 sebanyak 103 Call kapal atau naik 4% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu dengan Gross Tonnage 1.981.000 Ton atau naik 11% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. 

“Artinya pada periode triwulan 1 ini, kapal luar negeri yang berkunjung di Pelabuhan Lampung mengalami peningkatan kapasitas daya angkutnya, hal ini seiring dengan meningkatnya kargo Eksport, seperti Komoditi Karet terealisasi 684 Ton pada triwulan 1 tahun 2020 naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya, begitu juga dengan lada hitam mengalami pelonjakan 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelas Dia.

Drajat menambahkan, hal yang sama dengan komoditi lain seperti Kopi, Udang Segar dan Crude Glycerine mengalami kenaikan dengan rata-rata 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Namun juga ada penurunan kunjungan kapal dalam Negeri periode triwulan 1 tahun ini terealisir sebanyak 331 Call Kapal atau turun 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hal ini seiring dengan adanya wabah Corona yang telah merata hampir disemua daerah sehingga para pelaku usaha mengurangi produksi harianya,” tandasnya.

 

  • berita




Footer Hubla Branding