Kamis, 28 Maret 2024

KECELAKAAN KAPAL KOREA DI PERAIRAN JEPANG, KEMENHUB FASILITASI PEMULANGAN JENAZAH DAN HAK ABK WNI


Share :
4101 view(s)

JAKARTA (28/3) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi pemulangan 6 (enam) jenazah ABK WNI yang sebelumnya hilang akibat tenggelamnya Kapal Keoyoung Sun di perairan Shimonoseki, Jepang, Rabu (20/3/2024). 

Kapal pembawa bahan-bahan kimia berbendera Korea Selatan ini membawa 11 awak kapal yang terdiri dari delapan warga negara Indonesia (WNI), dua warga negara Korea Selatan, dan satu warga negara China.

“Pengiriman jenazah dari Fukuoka ke Tokyo sudah dimulai sejak kemarin, dan setibanya di Tokyo, pemulangan jenazah ke Jakarta akan dilakukan bertahap dengan estimasi dari tanggal 3-8 April,” ungkap Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Hartanto saat di temui di Jakarta, (27/3).

Adapun penyebab kecelakan masih dalam proses penyelidikan, namun diduga karena cuaca buruk. 

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan ship manning agency (agensi pengawakan kapal) masing-masing ABK WNI terkait pemenuhan hak-hak para pelaut tersebut.

“Kemenhub akan terus mengawal, berkoordinasi, dan memfasilitasi sampai terpenuhinya hak-hak para korban dan diharapkan tidak ada permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga jenazah dapat segera dikembalikan ke keluarga,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan bahwa dari 8 (delapan) korban WNI, Japan Coast Guard mengkonfirmasi jenazah 6 (enam) WNI telah ditemukan, 1 (satu) ABK WNI selamat bernama Ryan Yudatama Lizar, sedangkan 1 (satu) ABK WNI lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

“WNI atas nama Asep Saepudin Juhri hilang dan masih dicari oleh pihak terkait di Jepang. Saat ini, JCG masih melakukan patroli untuk mencari Asep,” ujar Judha Nugraha.

Sedangkan ABK yang selamat, Ryan Yudatama, telah keluar dari rumah sakit sejak Selasa, 26 Maret 2024 dan sedang menjalani masa pemulihan. 

“Jika semua berjalan dengan lancar, Ryan direncanakan akan pulang ke Indonesia pada 1 atau 2 April mendatang,” pungkas Judha.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan bersama dengan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. 

“Kami sangat berbela sungkawa atas kejadian ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya pencarian dan penemuan korban. Kami bersama instansi terkait juga akan terus melakukan pencarian korban yang hilang” tutup Hartanto. (AD/MM/HB)
 

  • berita




Footer Hubla Branding