Senin, 7 Mei 2018

KOLABORASI DAN SINERGITAS HUMAS SEKTOR TRANSPORTASI TANGKIS DISTORSI INFORMASI


Share :
4364 view(s)

BATAM - Instansi atau perusahaan yang bergerak pada sektor transportasi dewasa ini dianggap sangat rentan terhadap perkembangan isu yang terjadi di tengah masyarakat. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi informasi melalui media massa dan media sosial saat ini tidak jarang isu ini berakhir dengan perspektif negatif akibat adanya distorsi komunikasi di masyarakat. Untuk itu diperlukan sinergitas antar praktisi komunikasi atau humas seluruh sektor transportasi. Hal ini dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono saat membuka Forum Komunikasi Publik (Kehumasan) Sektor Transportasi Tahun 2018, di Batam, Senin kemarin (7/5).


“Distorsi dalam komunikasi bisa berakibat bahaya. Dengan demikian kita perlu sama-sama membangun suatu frekuensi, suatu pemahaman isu-isu yang memang harus kita kelola karena kita ingin nanti tidak hanya output tapi juga outcomenya juga menjadi lebih menggelegar,” kata Djoko.

Dijelaskan Djoko, tantangan lain humas di sektor transportasi adalah menyamakan informasi yang disampaikan ke masyarakat. Hal ini menurut Djoko penting dalam upaya menghindari munculnya distorsi informasi.
H.jpg
Untuk itu Djoko berharap dari pertemuan ini nantinya humas-humas di sektor transportasi dapat menjadi “TEAM”. 

“TEAM disini diharapkan betul-betul mewujudkan yang namanya kolaborasi dan sinergi, TEAM disini singkatannya T - together; E - everyone; A - achive; M - more. Jadi kalau kita sebagai team berkolaborasi bersinergi Insya Allah hasilnya itu lebih menggelegar,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Djoko terlebih dengan adanya perkembangan teknologi informasi digital saat ini, seperti media online dan media sosial, humas sektor transportasi harus dapat lebih berperan dalam penyampaian informasi ke masyarakat. 

Untuk itu menurut Djoko ada 3 hal penting yang harus dimiliki humas sektor transportasi dalam upaya membangun komunikasi informasi ke masyarakat yaitu dedikasi, kolaborasi, dan totalitas. Keterlibatan masyarakat ‘engagement’ yang baik juga diperlukan dalam upaya penyampaian informasi, membangun reputasi instansi, dan pada akhirnya memperoleh kepercayaan masyarakat atau public trust.

Djoko berharap pertemuan ini dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi humas di sektor transportasi dalam membangun reputasi di sektor transportasi.

Turut hadir sebagai narasumber pada pertemuan ini Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika Gun Gun Siswadi dan Pakar Komunikasi Digital Shafiq Pontoh. Adapun acara Forum Komunikasi Publik (Kehumasan) Sektor Transportasi Tahun 2018 ini juga dihadiri perwakilan dari Humas Sektor Transportasi di lingkungan Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Kota/Provinsi, BUMN dan Swasta sektor transportasi. (GD/TH/RK/BI)


  • berita




Footer Hubla Branding