Selasa, 10 Oktober 2017

TARGET PENERAPAN INAPORTNET DI 16 PELABUHAN TERCAPAI, MENHUB PERINTAHKAN JAJARANNYA UNTUK KONSISTEN


Share :
3156 view(s)

JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peluncuran (go live) penerapan aplikasi layanan kapal dan barang berbasis online atau Inaportnet untuk 3 pelabuhan yaitu Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Banten, dan Pelabuhan Gresik pada Selasa (10/10) di Command Center Kementerian Perhubungan. “Dengan demikian, sebanyak 16 pelabuhan yang ditargetkan go live Inaportnet hingga akhir tahun 2017 sudah tercapai dan saya minta teman-teman untuk menggunakan layanan tersebut dengan konsisten,” tegas Menhub.

Penerapan aplikasi Inaportnet di Pelabuhan Sorong, Menhub menyatakan, merupakan lompatan yang baik karena selama ini Pelabuhan Sorong tidak mendapatkan data-data yang akurat. 

Menhub juga memberikan arahan kepada jajaran Kementerian Perhubungan untuk mempelajari dan menggunakan layanan Inaportnet dengan baik serta harus kreatif untuk membuat layanan tersebut menjadi lebih baik. 

“Sekarang semua teman-teman di daerah bekerja dengan template yang sama dan saya harap ada kreatifitas sehingga selalu berkembang dan dapat sesuatu yang baru,” papar Menhub. 

Dalam penerapan aplikasi Inaportnet ini, Menhub juga berpesan, aspek lain yang harus dijunjung tinggi adalah komitmen yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang berlaku. Tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak,  maka aplikasi Inaportnet tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan kapal di pelabuhan.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan di beberapa pelabuhan yang sudah lebih dahulu mengimplementasikan aplikasi Inaportnet, Menhub menyatakan bahwa operasionalnya sudah baik namun kurang mendalam dan aktual.

“Saya ingin ada analisis terhadap kecenderungan barang yang mengalami kenaikan dan penurunan serta apa yang harus dikembangkan,” jelas Menhub.

Menhub menambahkan,  dengan aplikasi Inaportnet yang menyatukan semua stakeholder dalam satu aplikasi, maka akan menghemat dari segi waktu dan segi SDM. 

“Dengan layanan berbasis IT tersebut, saya minta pada hari Sabtu dan Minggu, barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok tapi belum tahu kapan. Dengan demikian, pelayanan di pelabuhan yang buka 24 jam dan 7 hari dalam seminggu dapat terjadi,” ujar Menhub.

Dengan pelayanan tersebut, Menhub menambahkan, produktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok semakin meningkat dan dapat diikuti oleh pelabuhan lainnya. Menhub juga menyatakan apabila ada aturan yang tidak berpihak kepada pihak swasta, pihaknya akan meninjau kembali aturannya agar competitiveness pelabuhan di Indonesia meningkat. 

Keenam belas pelabuhan yang telah  mengaplikasikan Inaportnet tersebut adalah Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Palembang, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Banten, Pelabuhan Gresik, dan Pelabuhan Sorong. 

Inaportnet adalah salah satu program Quick Win Kementerian Perhubungan, yang harus didukung bersama penerapannya di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang telah ditunjuk dan tertuang dalam Peraturan Menteri perhubungan Nomor PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 192 Tahun 2015.

Inaportnet merupakan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik berbasis internet untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh Instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan (termasuk sistem layanan Badan Usaha Pelabuhan). 


  • berita




Footer Hubla Branding