Dermaga
Baru Pelabuhan Linau Bintuhan yang terletak di Kabupaten Kaur siap dioperasikan guna mendukung
perekonomian di wilayah Provinsi
Bengkulu dan sekitarnya. Pembangunan
Dermaga Pelabuhan ini telah dimulai sejak tahun 2015 di atas area tanah seluas
18 hektar. Selain Dermaga juga telah dibangun fasilitas pelabuhan lainnya
seperti talud, perkuatan talud, dan pembangunan sisi darat seperti gudang,
perkantoran dan pos Satpam. Adapun biaya
pembangunan pelabuhan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), tahun 2015 s.d tahun 2017 sebesar Rp 105 Miliar. Demikian dikatakan
Kepala Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan (UPP) Kelas III Linau Bintuhan Jondra Juis,
SE, MM saat dilakukannya uji coba Dermaga Baru Pelabuhan Linau Bintuhan
Bengkulu (24/5).
Menurut
Jondra. Uji coba dermaga baru pelabuhan Linau Bintuhan ditandai dengan
penyandaran kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 52 di dermaga baru tersebut pada
24 April 2018. Turut hadir dalam acara ini
Bupati Kabupaten Kaur Gusril Pauzi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu
dan Kabupaten Kaur, Unsur FKPD, mitra kerja dari Provinsi Sumatera Selatan dan
Lampung.
“Saat ini dermaga baru Pelabuhan Linau Bintuhan sudah siap dioperasikan, bahkan dermaga baru ini mampu disandari kapal-kapal besar. Namun demikian memang belum diijinkan karena masih menunggu peresmian pengoperasian oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kita berharap peresmian pelabuhan Linau Bintuhan bisa terlaksana tahun ini” tegas Jondra.
Menurut Jondra nantinya jika Pelabuhan Linau Bintuhan sudah beroperasi bisa menjadi gerbang perekonomian Provinsi Bengkulu setelah Pelabuhan Pulau Baai. Untuk itu, Jondra berharap agar Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Kaur dapat mendukung dan memanfaatkan pelabuhan ini secara maksimal. Bahkan Jondra sangat percaya dengan beroperasinya Pelabuhan Linau akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerjasama dan pengaturan sesuai perundang-undangan yang berlaku.
“Salah satu sumber pendapatan Pemda dengan dioperasikan Pelabuhan Linau Bintuhah adalah retribusi terhadap angkutan kendaraan seperti truk dan mobil lainnya yang keluar masuk ke pelabuhan. Peluang lainnya bisa berupa sewa gudang di pelabuhan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah di lokasi pelabuhan”, kata Kepala UPP Linau Bintuhan Jondra.
Sementara itu, menurut Bupati Kaur
Gusril Pauzi, bahwa Pelabuhan Linau merupakan pelabuhan yang terbaik di
Pelabuhan Kaur Bengkulu. Untuk mendukung perkembangan Pelabuhan Linau ini
Pemerintah Kabupaten Kaur siap menganggarkan untuk pembangunan dan mengupayakan
agar semua hasil bumi dari Kaur tak lagi keluar lewat jalur darat.
Lebih jauh Kepala Kantor UPP Kelas III Linau Bintuhan, Jondra mengatakan bahwa Pelabuhan Linau Bintuhan memiliki lokasi yang sangat baik dan strategis bahkan perairan di Pelabuhan ini juga tidak pernah terjadi pendangkalan alur.
“ke depan Pelabuhan Linau Bintuhan tidak hanya melayani bongkar muat batu bara dan pasir besi saja, tetapi juga siap menampung CPO untuk diangkut melalui laut. Saat ini area Pelabuhan Linau seluas 18 ha dan baru terpakai 2 ha saja. Sedangkan fasilitas yang dimiliki pelabuhan adalah causeway ukuran 174 m x 6 m, dermaga 70 m x 8 m, fasilitas gudang 2 unit dengan ukuran masing-masing 10 m x 20 m dan dua dermaga yaitu dermaga baru dan dermaga lama, serta area penumpukan barang dan parkir yang sangat luas” tutup Jondra.