Sabtu, 10 November 2018

CAPT. MUAS EFENDI, KORBAN JATUHNYA PESAWAT LION AIR JT 610 BERHASIL DIIDENTIFIKASI TIM DVI POLRI


Share :
4185 view(s)

JAKARTA (10/11) - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut menyampaikan apresiasi atas kerja keras Tim DVI Kepolisian Republik Indonesia yang pada kemarin sore (9/11) telah berhasil mengidentifikasi jenazah Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Muntok yang merupakan korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang terjadi beberapa waktu lalu.


Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha menjelaskan bahwa mengutip hasil konferensi pers tim DVI Polri di RS Bhayangkara Kramat Jati kemarin (9/11) terdapat 6 (enam) jenazah yang berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA, yang salah satunya adalah pegawai Ditjen Hubla Kemenhub yaitu Kepala KSOP Kelas IV Muntok, Capt. Muas Efendi.

"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja keras tim DVI Polri dalam mengidentifikasi korban musibah jatuhnya Lion Air JT-610 khususnya yang menimpa salah satu pegawai terbaik kami, Capt. Muas Efendi. Kami juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga Capt. Muas Efendi yang sedalam-dalamnya," ujar Arif Toha.

Arif menambahkan bahwa saat ini jenazah Capt. Muas Efendi masih berada di RS Bhayangkara Kramat Jati Jakarta dan akan diterbangkan ke Medan dengan pesawat Lion Air JT 380 pagi ini (10/11) pukul 06.00 WIB untuk diserahkan ke keluarganya dan dimakamkan.

"Kami akan mengurus jenazah Capt. Muas Efendi dari RS Bhayangkara ini hingga diterbangkan ke Medan pagi ini (10/11). Saya sudah meminta Kepala Bagian Kepegawaian, Wismantono dan Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Jece Julita Piris, untuk mengurus segala sesuatunya dari penerimaan jenazah, penyerahan kepada keluarga hingga proses pemakaman di Medan," ujar Arif Toha.

Arif menambahkan bahwa Kementerian  Perhubungan akan memberikan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat 1 tingkat Anumerta yang nantinya dibacakan dan diserahkan sebelum pemakaman dilakukan di Medan.

Adapun Capt. Muas meninggalkan seorang istri yang bernama Mardiana Harahap dan 5 (lima) orang anaknya. Semasa hidupnya, Capt. Muas merupakan orang yang berdedikasi tinggi dan berintegritas dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditekuninya selama 34 tahun pengabdian.

Karirnya bermula sebagai penyelam pada kapal patroli KNP 207 hingga terakhir menjabat sebagai Kepala KSOP Kelas IV Muntok sebelum musibah itu terjadi.  

"Oleh karena itu, kesedihan mendalam yang dirasakan oleh keluarga Capt. Muas dirasakan pula oleh seluruh keluarga besar Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," tutup Arif Toha.


  • berita




Footer Hubla Branding