Sabtu, 10 Desember 2016

KAPAL PATROLI KN. SAROTAMA MILIK KEMENHUB ANGKUT LOGISTIK KORBAN GEMPA ACEH


Share :
3815 view(s)

​​TJ. UBAN– Gempa bumi berkekuatan 6.5 skala Richter pada Rabu pagi (7/12) di Pidie Jaya, Aceh dan diikuti oleh gempa susulan berikutnya telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan tempat tinggal, rumah ibadah dan fasilitas umum termasuk sarana dan prasarana transportasi.


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memberikan bantuan kepada korban gempa di Aceh tersebut dan instruksi tersebut segera ditindaklanjuti oleh para Direktur Jenderal dan Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan.


Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM langsung memerintahkan jajarannya dengan mengirimkan serta mensiagakan 7 (tujuh) kapal negara untuk mengantarkan logistik korban gempa bumi Aceh melalui jalur laut.


"Ada 7 kapal yang akan membantu pengiriman logistik ke wilayah bencana gempa di Aceh. Adapun 1 kapal navigasi KN ANTARES milik Distrik Navigasi Sabang telah tiba di Aceh dengan membawa logistik kebutuhan para pengungsi gempa dan Sabtu ini (10/12) kapal patroli KPLP KN. SAROTAMA P-112 milik Pangkalan Tanjung Uban yang akan berangkat mengantarkan logistik menuju wilayah terkena gempa di Aceh kemarin. Sedangkan 5 kapal navigasi lainnya disiapsiagakan," ujar Tonny.


Kapal patroli KPLP KN. SAROTAMA P 112 direncanakan akan bertolak dari Dermaga Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Tanjung Uban pada Hari Sabtu, 10 Desember 2016 pukul 11.00 menuju kab Pidie Jaya, Aceh.


Rencana keberangkatan akan dilepas oleh Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun dan dihadiri oleh beberapa Kepala Dinas Kepulauan Riau antara lain Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Sosial setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya.


Adapun bantuan logistik yang terkumpul dari instansi dan donatur di sekitar Kepulauan Riau yang dikoordinir oleh BPBD setempat terdiri dari Mie instan sebanyak 125 kotak, Beras 2750 kg, Pakaian layak pakai 40 bal, Peralatan mandi 50 paket dan Air mineral sebanyak 30 kotak.


Sebagai informasi Kapal Negara Sarotama memiliki panjang 62 meter dibangun di PT. Dumas Surabaya dengan lisensi dari PT. Damen Shipyard Belanda. Kapal tersebut dilengkapi dengan 2 buah radar marine dengan jangkauan maksimal 60 mil, alat pengukur kedalaman laut (echo sounder) 2 buah water canon dengan jangkauan 100 meter dilengkapi juga dengan dua buah rescue boat berkecapatan 35 knots.


Adapun pada bagian mesin, kapal ini mempunyai dua mesin dengan HP 3500. Mesin bermerk MTU ini mampu menghasilkan kecepatan maksimum 15 Knots dengan konsumsi Bahan bakar solar yang dibutuhkan lebih kurang 1000 liter per jam.


Kapal ini diawaki 19 personel dengan berbagai kualifikasi pendidikan, untuk komandan kapal dengan kualifikasi minimal memiliki sertifikat Ahli Nautika Tingkat II (ANT) serta pangkat Penata Muda Tk.I (III/b) sedangkan untuk Jabatan Kepala Kamar Mesin (KKM) minimal mempunyai kualifikasi pendidikan Ahli Teknika Tingkat II (ATT) serta pangkat Penata Muda Tk.I (III/b)


Dalam rangka tugasnya sebagai berpatroli penegaka hukum juga diperbantukan sebagai Kapal SAR yang bekerja sama dengan unsur pengamanan laut terkait, seperti TNI-AL, Polisi Perairan, Bea Cukai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.


KN. Sarotama sering dijadikan kapal VIP dalam tugasnya, seperti dalam Operasi Gurita, Malindo, LatSar, Marpolex.


Dengan demikian, bentuk musibah bencana alam apapun yang terjadi di wilayah NKRI adalah tanggung jawab Negara untuk membantu dan memulihkan keadaan agar dapat berjalan normal seperti sediakala. "Dengan rencana yang matang dan strategis serta ditunjang oleh Standard dan Procedure (SOP) cepat tanggap terhadap penanganan Bencana yang kian membaik telah menunjukan Negara hadir untuk melayani masyarakat yang terkena musibah bencana alam," tutup Tonny.


Sebagai informasi tambahan, hingga pagi ini, KN. SAROTAMA P 112 masih menunggu bantuan logistik dari daerah setempat lainnya di dermaga pangkalan PLP Tanjung Uban sebelum diberangkatkan menuju Aceh. Adapun bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi untuk membantu masyarakat Pidie Jaya Aceh yang terkena musibah gempa dapat langsung menyampaikan bantuannya ke dermaga pangkalan PLP Tanjung Uban sebelum pukul 10.30 pagi ini.

  • berita




Footer Hubla Branding