Sabtu, 8 Juni 2019

KSOP KEPULAUAN SERIBU IMPLEMENTASIKAN ELO DALAM PENANGANAN ARUS WISATAWAN DI MUSIM LIBUR LEBARAN 2019


Share :
2813 view(s)

KEPULAUAN SERIBU (8/6) - Tingginya jumlah wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu menjadi tantangan tersendiri bagi jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan cq. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu mengingat penyebaran para wisatawan tersebut di berbagai pulau di Kepulauan Seribu.

Menurut Kepala KSOP Kelas IV Kepulauan Seribu, Capt. Herbert Marpaung bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu selama periode posko Angkutan Laut Lebaran yaitu dari tanggal 21 mei 2019  s.d hari ini, 8 Juni 2019 telah mencapai kurang lebih 50 ribu orang.

"Tingginya kunjungan wisatawan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dari aspek keselamatan, keamanan dan ketertiban di pelabuhan, dan khususnya dalam menciptakan transportasi laut yang selamat, aman, nyaman dan lancar," kata Capt. Herbert.

Untuk itu, dalam menghadapi tantangan ini, KSOP Kepulauan Seribu menerapkan strategi Empat Langkah Optimalisasi (ELO), yaitu Optimalisasi kesiapan internal, Optimalisasi keselamatan berlayar, Optimalisasi pengendalian penumpang dan Optimalisasi koordinasi.

Menurut Capt. Herbert, Optimalisasi Koordinasi sebagai salah satu strategi kunci yang telah dibangun jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan posko dan terus ditingkatkan selama pelaksanaan posko yang dilaksanakan secara internal dan eksternal.

"Secara internal koordinasi dilaksanakan tidak hanya antar petugas posko KSOP Kepulauan Seribu, namun juga dengan berbagai UPT Ditjen Perhubungan Laut terkait seperti KSOP Muara Angke dan Pangkalan PLP Tanjung Priok," jelas Capt. Herbert.
WhatsApp Image 2019-06-08 at 18.18.06.jpeg
Adapun koordinasi eksternal dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Kepolisian (Polres Kepulauan Seribu), Dinas Perhubungan Prov. DKI, Kantor SAR Jakarta, operator kapal, unsur masyarakat setempat dan instansi terkait lainnya.

Selanjutnya, keterbatasan KSOP Kepulauan Seribu dalam hal jumlah personil, sarana maupun prasarana dapat diatasi dengan optimalisasi koordinasi seluruh stakeholder terkait.

"Sehingga walaupun tingkat kunjungan penumpang dan wisatawan sangat tinggi, namun kegiatan di pelabuhan dapat berjalan lancar, terkendali dan kondusif," kata Capt. Herbert.

Keharmonisan tercermin di lapangan dimana semua petugas dari berbagai instansi terkait dan unsur masyarakat yang ada saling bahu membahu dalam pelaksanaan pengendalian penumpang di pelabuhan dan pengawasan keselamatan pelayaran di perairan.

Dalam berbagai lawatannya, Capt. Herbert di beberapa Pulau selama Posko, juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kebersamaan dan koordinasi seluruh stakeholder dengan berbagai kegiatan, antara lain apel posko bersama, buka puasa bersama bahkan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pengamanan pawai malam takbiran di Pulau Pari.

Capt. Herbert juga memerintahkan seluruh jajarannya yang bertugas di Pulau-Pulau untuk selalu menjaga keharmonisan dan sinergi antar instansi dan masyarakat dalam pelayanan dengan tetap mengutamakan keselamatan penumpang.

Menurutnya, dengan terjalinnya koordinasi yang baik memudahkan pengawasan pergerakan kapal, pengendalian penumpang bahkan penanganan situasi emergency.

"Untuk itu kami sangat menghargai dan berterimakasih atas dukungan dan kerjasama yang terjalin erat dari seluruh stakeholder dalam pelaksanaan posko Angkutan Laut Lebaran di wilayah Kepulauan Seribu," tutup Capt. Herbert.



  • berita




Footer Hubla Branding