Selasa, 4 Juli 2017

ARUS BALIK PELABUHAN PANGKAL BALAM TERPANTAU NORMAL 04/07/2017


Share :
3018 view(s)

PANGKAL PINANG – Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1438 telah berakhir, aktivitas kembali berjalan normal mulai tanggal 3 Juli 2017 kemarin. Begitu pula dengan pelaksanaan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2017 telah resmi ditutup pada hari ini (4/7) di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta. Namun, khusus untuk pelaksanaan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 masih berlangsung hingga H+15 nanti atau tanggal 11 Juli 2017.

Guna memastikan Angkutan Laut Lebaran berjalan aman dan lancar sekaligus sebagai tindak lanjut Instruksi Menteri Perhubungan No. 12 Tahun 2017 tentang Monitoring Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2017 (1438 H), Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono menginstruksikan kepada segenap jajarannya untuk melaksanakan Pengendalian dan Monitoring Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 (1438 H) ke beberapa wilayah pelabuhan di Indonesia, termasuk ke Pelabuhan Pangkal Balam, Provinsi Bangka Belitung.
IMG-20170704-WA0007.jpg
Untuk itu, Tim monitoring dari Kantor Pusat Ditjen Hubla, Kasubbag Humas Wisnu Wardana dan Kasubbag KSLN Barkah Bayu melakukan monitoring di Pelabuhan Pangkal Balam pada tanggal 4 s.d 6 Juli 2017.

Dari hasil monitoring di lapangan hingga H+8 Idul Fitri, situasi dan pelaksanaan angkutan laut lebaran di Pelabuhan Pangkal Balam berjalan dengan aman, lancar, tertib dan terkendali serta belum ditemukan masalah yang berarti ataupun lonjakan penumpang.

Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkal Balam, Adriawan SM Simanungkalit, jumlah penumpang arus balik pada H+8 Idul Fitri adalah sebanyak 357 penumpang atau mengalami penurunan sekitar 31,7 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada hari yang sama yaitu sebanyak 526 penumpang.
IMG-20170704-WA0005.jpg
“Meskipun arus balik melalui Pelabuhan Pangkal Balam mengalami penurunan, namun secara keseluruhan dari H-15 hingga H+8 Idul Fitri 1438 H jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan laut mengalami kenaikan yaitu mencapai 12.958 penumpang atau naik lebih dari 4 persen dibanding tahun lalu. Adapun puncak arus balik terjadi pada H+5 atau hari Sabtu 1 Juli 2017 denyan total penumpang naik dan turun mencapai 1.003 penumpang.” ujar Adriawan.

Lebih lanjut Adriawan menambahkan, para penumpang yang melakukan perjalanan melalui Pelabuhan Pangkal Balam kebanyakan berasal dari Pelabuhan Tanjung Pandan Belitung yang kembali ke Pulau Bangka usai merayakan lebaran di kampung halaman ataupun para wisatawan yang berlibur ke negeri Laskar Pelangi tersebut, dan sebagian lagi berasal dari/menuju Jakarta.

“Kami akan terus memastikan kondisi sarana dan prasarana yang digunakan oleh para pemudik serta berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan pelayaran,” tegasnya.

Hal tersebut sejalan dengan himbauan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Keselamatan Pelayaran, yang menginstruksikan kepada para KSOP untuk tidak mengizinkan kapal berangkat jika kapal dalam kondisi tidak laiklaut, penumpang di atas kapal melebihi kapasitas, alat keselamatan tidak cukup, ataupun jika cuaca tidak bersahabat. Untuk itulah, Dirjen Tonny tak pernah bosan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh pihak baik regulator, operator, maupun masyarakat pengguna jasa transportasi laut untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran tanpa adanya kompromi.


Pelabuhan Pangkal Balam :

Pelabuhan Pangkal Balam terletak Kota Pangkal Pinang yang merupakan Ibukota Provinsi Bangka Belitung. Bermula sebagai pelabuhan kecil yang hanya melayani kapal motor dan perahu layar, saat ini pelabuhan ini telah dilengkapi dengan beberapa dermaga sepanjang 446 m, lapangan penumpukan, gudang, kantor pelabuhan, terminal penumpang dan lapangan parkir. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan renovasi terminal penumpang yang akan rampung pada bulan Sepetember 2017 sehingga nantinya dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Pelabuhan yang memiliki kedalaman kolam -3,5 mLWS ini melayani angkutan barang ekspor impor, perdagangan antar pulau dan angkutan penumpang dengan tujuan Jakarta, Tanjung Pandan, dan beberapa wilayah lain di sekitar Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan hinterland pelabuhan berpotensi untuk menghasilkan produk-produk pertambangan, pertanian, dan agroindustri dengan komoditas utamanya adalah timah, kaolin, pasir kuarsa, granit, karet, minyak kelapa sawit, dan lada. Adapun pelabuhan lain yang berada di bawah wilayah kerja Pelabuhan Pangkal Balam antara lain Pelabuhan Belinyu, Pelabuhan Sungai Liat, dan Pelabuhan Sungai Selan.



  • berita




Footer Hubla Branding