Sabtu, 19 November 2016

INDONESIA TERPILIH KEMBALI MENJADI ANGGOTA ADVISORY COMMITTEE IMSO PERIODE 2017- 2018


Share :
3513 view(s)

LONDON - Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Advisory Committee (AC) International Mobile Satelite Organization (IMSO) tahun 2017-2018 pada sidang ke 24 Assembly of the IMSO di Kantor Pusat International Maritime Organization (IMO) London pada tanggal 15 - 17 November 2016.

IMSO adalah organisasi internasional yang mengawasi layanan komunikasi satelit untuk keselamatan dan keamanan yang disediakan melalui satelit Inmarsat (International Maritime Satellite). Adapun pada sidang Assembly ke-24 ini dibahas kemungkinan untuk memakai jasa satelit Iridium selain satelit Inmarsat bagi penyediaan jasa sistem navigasi dan komunikasi kapal melalui GMDSS (Global Maritime Distress and Safety System).

Advisory Committee merupakan tulang punggung, organ perumus dan pembuat keputusan dari organisasi internasional sebelum dibawa dan disetujui oleh negara-negara anggota pada sidang Assembly IMSO.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia mengirimkan delegasinya yang terdiri dari perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait termasuk Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktorat Kenavigasian. 

Pada sidang yang dihadiri 64 negara anggota dan dua negara observer ini, Indonesia terpilih secara aklamasi mewakili kawasan Asia Pasifik. Negara-negara yang terpilih menjadi anggota AC-IMSO yang mewakili setiap regionnya adalah Amerika Serikat, Aljazair, Afrika Selatan, Antigua dan Barbuda, Australia, Bangladesh, Brazil, China, Colombia, Ekuador, Perancis, Ghana, Pakistan, Peru, Filipina, Polandia, Georgia, Indonesia, Iran, Irak, Inggris, Italia, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Marshall Islands, Meksiko, Maroko, Nigeria,  Republik Korea, Rusia, Spanyol, Turki, Kamerun, Vanuatu dan Yunani.

Kepala Seksi Peralatan Subdit Telkompel, Ditnav, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Erika Marpaung, yang menjadi anggota Delegasi Indonesia pada sidang tersebut menyampaikan bahwa sidang ke-24  The Twenty Fourth Session of The Assembly of The IMSO ‎tersebut dipimpin oleh Mr. Dikko Tahir Bala, Alternative Permanent Representative to the IMO and Head of Nigerian Maritime Administration Safety and Security London Representative Office‎.

Selain terkait AC, sidang juga menyepakati beberapa agenda‎ diantaranya , Adoption of the Agenda,‎ Election of the Chairman and Vice Chairman‎, Credentials Committee, ‎Status of Constituent and other instruments, A‎dvisory Committee, G‎MDSS, L‎RIT, dan D‎irectorate Matters, F‎inancial Matters.
"Terakhir, agenda Relationship with Other International Organizations Date and Place of Next regular session of the Assembly Any other business‎," ujar Erika di London, Jumat (18/11/2016).
Erika mengemukakan, dalam pembahasan agenda 6 mengenai GMDSS, dibicarakan modernisasi GMDSS dan penambahan Vendor Satelite.

"Hal yang dibicarakan diantaranya perlunya meng-amandemen SOLAS agar Iridium bisa bergabung, mempertimbangkan untuk me-revisi Resolusi A.1001(25), dan pengembangan Standar Umum Performa Ship Earth Station," ujar Erika.

Sidang juga membahas laporan status GMDSS, aktivitas satelit Inmarsat, laporan status LRIT (Long Range Identification and Tracking of Ships), kemungkinan restrukturisasi Direktorat Jenderal IMSO, hal-hal teknis terkait  anggaran organisasi.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM menyebutkan bahwa dengan terpilihnya Indonesia kembali menjadi anggota AC di IMSO menunjukan bahwa Indonesia dianggap penting di peta internasional khususnya dalam bidang mobile satelite.

 "Saya menyambut baik terpilihnya lagi Indonesia sebagai anggota AC IMSO. Dengan terpilihnya kembali Indonesia sebagai anggota AC IMSO tentunya membuka peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk mempengaruhi keputusan di tingkat internasional dalam bidang keselamatan dan keamanan sistem navigasi yang disediakan satelit terkait GMDSS dan LRIT untuk kepentingan navigasi pelayaran di Indonesia," tutup Tonny.

Sebagai informasi, IMSO didirikan dibawah naungan International Maritime Organization (IMO) pada 3 September 1976. Indonesia menjadi anggota IMSO sejak tahun 1986 dengan disahkannya Keppres No. 14 Tahun 1986 tentang Pengesahan Convention on the International Maritime Satellite Organization.

  • berita




Footer Hubla Branding