Rabu, 19 September 2018

SETELAH SUKSES DENGAN PENYELENGGARAAN SAIL MOYO TAMBORA, FESTIVAL PESONA SENGGIGI 2018 RESMI DIBUKA


Share :
3124 view(s)

LOMBOK (19/9) - Setelah sukses mempromosikan sektor pariwisata di Sumbawa dengan penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018, kini Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membidik sektor pariwisata Lombok dengan menggelar acara festival Pesona Senggigi 2018 di Lombok.

"Kesuksesan acara Sail Moyo Tambora dalam mempromosikan pariwisata di Sumbawa merupakan momentum awal kebangkitan masyarakat Nusa Tenggara Barat pasca terjadinya gempa yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat secara beruntun dalam beberapa waktu terakhir. Lebih dari itu, penyelenggaraan event akbar ini diharapkan bisa mempercepat pembangunan dan mempromosikan potensi wisata maritim Indonesia khususnya  Nusa Tenggara Barat," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Buyung Lalana yang mewakili Menteri Perhubungan saat membuka Festival Pesona Senggigi 2018 di Gili Mas Lombok sekaligus menutup secara resmi acara Sail Moyo Tambora 2018 pada hari ini (19/9).

Menurutnya, acara ini merupakan langkah strategis Pemerintah Daerah selain bisa mempromosikan destinasi pariwisata di Indonesia khususnya di wilayah NTB juga menjadi sarana untuk lebih mengoptimalkan program tol laut dan konektivitas antar wilayah di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Buyung mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan Sail Moyo Tambora 2018 sebagai bukti siapnya Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata NTB dalam mendukung gelaran event berskala internasional. 
WhatsApp Image 2018-09-19 at 19.11.15 (1).jpeg
"Saya berharap, masyarakat dan Pemerintah Daerah NTB terus konsisten dengan komitmen budaya serta kearifan lokalnya.Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam acara ini khususnya kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat NTB yang begitu gencar dalam mempromosikan daerah-daerahnya terutama Lombok dan Sumbawa yang memiliki potensi sumber daya kelautan dan pariwisata yang dapat dibanggakan," ujar Buyung. 

Terkait dengan musibah gempa bumi di Lombok beberapa waktu lalu, Buyung menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) tengah membangun 50 unit tempat tinggal bagi para korban dengan sistem hunian sementara menuju tetap (huntrap) di Lombok, Nusa Tengga Barat.

"Nantinya 50 unit rumah tersebut akan ditempati oleh 50 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Pemenang, Lombok Utara, yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu," ujar Buyung.

Buyung menerangkan, dari total 50 unit rumah yang dibangun, 25 unit di antaranya merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan 25 unit lainnya bantuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta partisipasi dari stakeholder perhubungan laut seperti  Indonesian National Shipowner Association (INSA), APTPI (Asosiasi Pengusaha Terminal Petikemas Indonesia), WIMA (Women In Maritime) Indonesia serta insan Perhubungan Laut dan juga para stakeholder perkeretaapian.
WhatsApp Image 2018-09-19 at 19.11.14.jpeg
"Semoga apa yang tengah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan ini dapat meringankan beban berat masyarakat Lombok akibat gempa bumi beberapa waktu lalu dan menunjukan kepada masyarakat Lombok bahwa Pemerintah hadir untuk membantu masyarakat yang sedang kesusahan. Semoga lombok dapat segera pulih dan bangkit kembali," tutup Buyung.



  • berita




Footer Hubla Branding