Selasa, 12 September 2017

DITJEN HUBLA BERIKAN PELATIHAN APLIKASI INAPORTNET DI PELABUHAN BANTEN


Share :
6138 view(s)

BANTEN – Saat ini aplikasi Inaportnet telah dilaksanakan di 4 (empat) pelabuhan utama di Indonesia yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Makassar dan telah diujicobakan pada Pelabuhan Tanjung Emas, Bitung, Ambon serta Banjarmasin. Selanjutnya menyusul untuk 8 pelabuhan berikutnya, yang salah satunya adalah Pelabuhan Banten.

Untuk itulah, sebagai bentuk kesungguhan dan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan penerapan Inaportnet di pelabuhan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Inaportnet di Pelabuhan Banten pada hari Selasa (12/9) di Hotel Horison Forbis Banten.

Dalam sambutan Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Bay M. Hasani yang dibacakan oleh Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Angkutan Laut, Hernadi Tri Cahyanto, disebutkan bahwa Inaportnet dapat berjalan apabila sistem pendukungnya handal dan terintegrasi  dengan baik, serta terwujudnya sinergi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Bagi pelabuhan besar seperti Banten, aplikasi Inaportnet wajib digunakan dan sistem Badan Usaha Pelabuhan harus mendukung Inaportnet,” ujar Bay.

Untuk mendukung penerapannya khususnya di Pelabuhan Banten, lanjut Bay, Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut (Ditlala) menjadi wadah bagi pengguna jasa untuk mendapatkan solusi terbaik terhadap masalah yang timbul terkait Inaportnet. Saat ini Ditlala juga telah membuka kanal komunikasi khusus berupa e-Mail untuk bantuan solusi terkait Inaportnet disamping kanal lain yang sudah ada (Contact Center 151, Twitter, Facebook).

“Hal penting lain yang harus digaris bawahi adalah terkait Person In Charge (PIC) pengguna jasa yang harus jelas identitasnya untuk melakukan kompilasi masalah-masalah dan disampaikan melalui kanal komunikasi khusus tersebut,” jelas Bay.
IMG-20170912-WA0047.jpg
Bay menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh para Pengguna Jasa Kepelabuhanan meliputi Perusahaan/Agen Pelayaran (AP), Perusahaan Bongkar Muat (PBM) dan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) di Pelabuhan Banten.

“Saya berharap para pengguna jasa kepelabuhanan dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dengan tujuan agar dapat lebih memahami dalam menggunakan Inaportnet. Dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh maka Penerapan Inaportnet di Pelabuhan Kelas I Banten dapat diwujudkan,” tutup Bay.

Adapun penerapan Inaportnet saat ini di tiap-tiap Pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, terpercaya, transparan,dan terstandar serta dengan biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia. Penerapan Inaportnet didukung oleh beberapa sistem yakni Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan, dan Sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP).



  • berita




Footer Hubla Branding