Jumat, 9 Juni 2017

MARI MUDIK LEBARAN DENGAN GUYUB DAN RUKUN 09/06/2017


Share :
3073 view(s)

JAKARTA -  "Mari mudik lebaran dengan guyub dan rukun," pesan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada masyarakat dan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan serta para pemangku kepentingan terkait usai melakukan Video Conference dengan Unit Pelaksana Teknis Kemenhub yang digelar di Ruang Command Center Kementerian Perhubungan, Jumat (9/6) dalam rangka mengecek kesiapan angkutan Lebaran di daerah-daerah. 

“Konsep  guyub dan rukun akan kita terapkan dengan harapan agar pemudik bisa mendapatkan layanan yang baik. Oleh karena itu, pelayanan yang kita berikan pada angkutan Lebaran tahun ini harus lebih baik. Untuk itu harus dilakukan bersama-sama dan gotong royong,” ujar Menhub. 

Pada kesempatan tersebut, Menhub juga mengingatkan kembali untuk meningkatkan 3 (tiga) hal pada transportasi darat, laut, udara dan kereta api, yaitu pertama adalah safety. “Kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar safety menjadi suatu keharusan yang dilakukan,” tegas Menhub Budi. “Ramp check harus dilakukan. Kapal, bus, pesawat dan kereta api harus diperiksa dengan baik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menhub Budi menjelaskan masih sering terjadi kelebihan penumpang pada kapal saat “peak season”. “Jumlah penumpang sering dianggap sepele. Mereka memasukkan penumpang lebih dari jumlah yang semestinya,” kata Menhub.

Menhub menegaskan agar kondisi muatan berlebih ini tidak menjadi masalah lagi pada angkutan Lebaran tahun ini. “Saya menginstruksikan agar melakukan pengawasan secara ketat sehingga tidak ada muatan yang berlebihan di kapal pada angkutan Lebaran ini, untuk itu para KSOP menyiapkan kapasitas kapal  sesuai dengan prediksi peningkatan jumlah penumpang," tegas Budi.

Untuk transportasi darat, menurut Menhub, masih ditemukan 40 persen bus yang tidak laik jalan, sehingga Menhub perlu mengingatkan kembali agar kendaraan yang tidak memenuhi ketentuan tidak diperbolehkan beroperasi sedangkan yang memenuhi kelaikan akan diberikan stiker boleh beroperasi. “Dari hasil ramp check yang kita lakukan terhadap bus ternyata bus yang memenuhi syarat hanya 60 persen dan 40 persen tidak laik. Masih ada waktu 18 hari, silahkan perbaiki busnya agar dapat beroperasi,” ujar Menhub Budi.

Untuk itu Menhub meminta bantuan kepada Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Polri untuk mengawasi bus-bus yang tidak layak agar dapat ditilang.

Pada saat video conference tersebut, Menhub juga berpesan kepada Kepala Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Gilimanuk agar operator kapal roro, sebelum melakukan perjalanan mengikat dan melasing semua kendaraan.

Hal senada juga disampaikan oleh Sugihardjo, Setjen Kementerian Perhubungan. “masalah lasing dan manifes harus menjadi perhatian yang serius dan menjadi tanggungjawab operator, karena hal tersebut telah berlaku sejak Mei tahun ini,” ujar Sugihardjo.

Hal kedua yang ditekankan Menhub adalah security. Hal ini khususnya harus dilakukan di bandara. “Pemeriksaan pesawat dapat dilakukan secara random karena keamanan harus ditingkatkan. Bandara juga harus aman dan steril dari yang tidak berkepentingan,” kata Menhub Budi.

“Saya minta kepada seluruh unit yang saat ini bergabung pada video conference, yaitu; Pelabuhan Semarang, Pelabuhan Balikpapan, Disnav Surabaya, Bandara Ngurah Rai, Bandara Internasional Soekarno Hatta, dan PT Angkasa Pura II Palembang, anda harus melakukan upaya keamanan secara baik. Karena belakangan ini ada gangguan teroris, kemungkinan terorisme akan melakukan di segala tempat maka pengamanan harus dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup,” tegas Menhub.

Hal ketiga adalah meningkatkan level of service. Hal ini harus dilakukan secara bersama dengan semua operator darat, laut, dan udara agar dapat memberikan level of service maksimal kepada masyarakat. 

Turut hadir pada saat video conference tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kemenhub, Sugihardjo, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono, Inspektur Jenderal, Wahju Satrio Utomo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti, serta jajaran Kemenhub 


  • berita




Footer Hubla Branding