Selasa, 9 Mei 2017

KEMENHUB LUNCURKAN KAPAL PERINTIS KM SABUK NUSANTARA 108 DAN 109 09/05/


Share :
4738 view(s)

​BATAM - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meluncurkan 2 (dua) unit kapal perintis tipe GT 1200 di Batam (9/5).


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik peluncuran kedua kapal perintis tersebut sebagai sarana pemersatu antar wilayah di Indonesia.


"Peluncuran kedua kapal dimaksud adalah salah satu bentuk nyata dari upaya Pemerintah untuk hadir mempersatukan seluruh wilayah Indonesia dengan menyediakan sarana transportasi laut yang memadai melalui pengadaan kapal perintis," kata Menhub Budi.


Kapal perintis yang diberi nama KM Sabuk Nusantara 108 dan KM. Sabuk Nusantara 109 tersebut diluncurkan secara resmi oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono.


"Alhamdulillah pada hari ini, kita bersama-sama menyaksikan peluncuran kapal perintis tipe GT 1200," ungkap Bay saat meresmikan peluncurkan kedua kapal dimaksud.


Adapun rencananya kedua kapal dimaksud akan ditempatkan di wilayah perairan yang melewati ketinggian gelombang rata-rata diatas  kurang lebih 2 meter yang umumnya terdapat di wilayah Samudera Hindia dan Indonesia Bagian Tengah/ Timur.


Lebih lanjut, menurut Bay menyebutkan bahwa salam kurun waktu tahun 2015 s.d. 2017, Ditjen Hubla Kemenhub telah membangun 100 unit kapal perintis.


"Pemerintah terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut sebagai wujud nyata dalam memperlancar arus penumpang, barang dan jasa di seluruh penjuru tanah air," jelas Bay.


Pembangunan dua unit kapal perintis Tipe GT 1200  (Paket Q dan Paket R) dibangun oleh KSO PT. Permata Barito – PT. Batamec. Masa kontrak selama 25 bulan dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 54 miliar.


"Kami juga mengapresiasi kepada KSO PT. Permata Barito – PT. Batamec dengan adanya peluncuran dua unit Kapal ini, sekaligus mengingatkan kembali tentang waktu yang tersisa adalah kurang lebih tujuh bulan dari target kontrak yang telah disepakati bersama," imbuh Bay.


Di tempat terpisah, Dirjen Tonny menyebutkan bahwa transportasi laut  merupakan transportasi publik yang dapat mengangkut barang, penumpang maupun kendaraan dalam jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.


"Untuk itu angkutan laut menjadi sangat dibutuhkan dan berperan sangat strategis sebagai salah satu fungsi alat transportasi terutama dalam melayani perpindahan logistik baik berupa barang maupun penumpang," ujar Tonny.


Kementerian Perhubungan terus dan konsisten untuk membangun dan menyiapkan sarana dan prasarana di sektor transportasi laut diantaranya dengan membangun kapal dan pelabuhan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah menjadi wilayah yang berkembang dan mandiri.


Hal tersebut merupakan upaya mengembalikan kejayaan maritim sebagai bagian dari kemandirian maritim Indonesia menuju poros maritim dunia yang menjadi cita-cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Berikut Data Umum Kapal GT 1200 adalah sebagai berikut :


Panjang Seluruh (LOA)        :      62,80 M

Panjang Antara Garis Tegak (LBP)         :      57,36     M

Lebar (moulded) (B)        :      12,00     M

Tinggi (moulded) (H)        :      4,00     M

Sarat air (d)        :      2.70     M

Kecepatan Percobaan        :      12.00     Knot

Daya Mesin Utama        :      2 x 1080     HP

Penumpang        :    400     orang

Jumlah awak kapal         :    36    orang

  • berita




Footer Hubla Branding