Kamis, 21 Juli 2022

KANTOR UPP BABANG KIRIM SATU PENYELAM BANTU PENCARIAN KORBAN KM CAHAYA ARAFAH


Share :
390 view(s)

BABANG – Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Babang mengirimkan satu personel penyelam untuk membantu mencari korban tenggelamnya kapal KM Cahaya Arafah di perairan Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Senin (18/7/2022) lalu.

 

Satu personel penyelam yang dikirim itu yakni Morits D Willemse. Dia merupakan pegawai Kantor UPP Kelas II Babang yang saat ini ditugaskan untuk menjadi Kepala Wilayah Kerja (Ka Wilker) Pelabuhan Yaba.

 

Morits tergabung dengan tim dari PT. Nabucco yang didalamnya terdapat dua orang bule, Mr. Kurt dan Ms. Alanah. Penyelam Dari Nabucco ini Bersama 11 penyelam lainnya yang terdiri dari Basarnas Ternate sebanyak 2 orang, Polairud Polda Malut sebanyak 6 orang, dan Lanal Ternate 3 orang.

 

Tim penyelam gabungan mulai melakukan pencarian korban pada Rabu (20/7/2022) yang difokuskan ke bangkai kapal KM Chaya Arafah yang tenggelam di dasar laut dengan kedalaman 45 sampai 50 meter.

 

Penyelaman pertama pada pukul 11.00 WIT dengan kedalaman 45 meter dan menemukan satu orang korban berjenis kelamin perempuan dewasa yang terjebak di dalam badan kapal. Korban tersebut adalah Siti Hadira Pakeleo, umur 42 tahun, warga Desa Yomen. Posisi korban di ranjang deck sebelah kiri kapal yang ditemukan penyelam Morits dan Mr. Kurt.

 

Penyelaman kedua pada pukul 12.30 WIT di kedalaman 51 meter dan menemukan 3 orang korban, yakni 2 orang perempuan dewasa dan 1 orang anak laki-laki sekitar umur 2 tahun, yakni Hamima (69) warga Desa Dolik, Rahman Amran (2) warga Desa Tokaka, dan Nurjae Ahmad (50) warga Desa Tokaka.

 

Ketiga orang korban yang ditemukan pada saat penyelam kedua itu ditemukan di dalam, kapal tepatnya di bagian deck ranjang sebelah kanan. Korban ditemukan Mr. Kurt, Ms. Alanah, dan Morits.

 

Morits kepada tim Social Media Response Team (SMRT) Kantor UPP Kelas II Babang menuturkan, pihaknya mengalami kendala pada saat melakukan pencarian korban di bangkai kapal. Pasalnya, selain arus yang agak kencang, juga lokasi penyelaman mencapai 50 meter dan jarak pandang di bangkai kapal gelap. Begitu juga saat masuk ke dalam bangkai kapal sempit.

 

“Namun kami tetap berupaya melanjutkan pencarian korban yang masih terjebak di dalam badan kapal,” tutur Morits.

 

Sampai saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban. Kamis (21/7/2022) merupakan hari ke empat pencarian korban tenggelamnya kapal KM Cahaya Arafah dengan menyisir bangkai kapal. (*)

 

 

  • berita
  • humas laut




Footer Hubla Branding