Kamis, 7 November 2019

Menhub, Kerjasama Dengan Perusahaan Aplikasi Daring Diharapkan Optimalkan Program Tol Laut


Share :
2924 view(s)

Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan kerjasama dengan perusahaan aplikasi daring seperti Gojek dan Grab, dapat mengoptimalkan program tol laut, khususnya dalam rangka menurunkan disparitas harga barang antara wilayah di Indonesia. Demikian disampaikan Menhub saat menghadiri peluncuran Grab Kios dan peringatan Hari Warung Nasional (HARUNGNAS) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (7/11). 


"Saya melihat modal bisnis yang dibuat oleh grab atau aplikasi lain semacamnya ini relevan dengan keinginan untuk menggunakan disparitas harga di Indonesia bagian timur khususnya. Alangkah indahnya kalau proses bisnis ini bisa diterapkan di barang-barang bulog itu sehingga menjadi simple karena teknologinya ada, pemainnya ada kita tinggal mengintegrasikannya untuk distrbusi barang-barang tersebut bisa menggunakan tol laut," tambahnya.
WhatsApp Image 2019-11-07 at 15.02.02.jpeg
Lebih lanjut, Menhub juga menyatakan agar para pengemudi ojek online ini bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara menjadi distributor beras atau gula. Hal tersebut bertujuan agar barang-barang logistik seperti beras, gula dan sebagainya dapat terdistribusi secara merata. 

"Saya minta kepada grab dan juga semua aplikator memberikan peran tambahan kepada mereka (pengemudi online) bisa distribusi beras,  gula dan sebagainya. Jadi pulang bekerja, minimal mereka bisa mendistribusikan ke 10 tetangganya sehingga dia mendapakan tambahan pendapatan dan distribusi berjalan dengan baik dan juga efisien pergerakannya. Sistem ini memang bermanfaat untuk membantu dan bisnis ini relevan untuk digunakan," jelas Menhub Budi.  

Menhub menyampaikan apresiasi kepada Grab Indonesia yang membangun GrabKios di seluruh Indonesia. 

“Saya meyakini dengan aplikasi ini seluruh dapat memajukan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sehingga warung-warung kecil tetap berkembang. Ini juga sejalan dengan program tol laut untuk menurunkan disparitas harga di Indonesia,” ungkap Menhub.

Berdasarkan informasi dari Grab Indonesia, Grab Kios kini memiliki mitra sebanyak 2,6 juta mitra yang tersebar di 505 kota dan kabupaten di Indonesia yang terdiri dari berbagai macam jenis pedagang makanan kecil, warung kelontong hingga agen individu sendiri. Hal ini membuktikan bahwa dengan teknologi informasi pun UMKM dapat berkembang semakin maju.   

"Saya ingin apa yang menjadi program pemerintah menjadi visi harga yang murah dan harga terjangkau ini bisa terlaksana," ucap Menhub Budi. 

Sejalan dengan Menhub Budi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menilai adanya GrabKios ini bisa meningkatkan perekonomian warung-warung kecil dengan teknologi.  Sehingga usaha kecil dan menengah juga dapat bersaing dengan retail besar.  

"Saya respect terhadap ide GrabKios ini. Sekarang kita perlu aplikasi semacam ini karena sejalan dengan program kami yaitu digitalisasi UMKM, supaya ada peningkatan ekonomi di warung ini. Sekarang harus mulai merubah mindset tentang perekonomian Indonesia, UMKM ini sangat besar menyerap tenaga kerja bahkan saat krisis UMKM dapat menjadi baper ekonomi nasional," ungkap Menteri Teten.  
WhatsApp Image 2019-11-07 at 15.02.06.jpeg
Dia juga menyampaikan data dari Kementerian Keuangan bahwa jumlah usaha mikro mencapai 62 juta dan warung merupakan dari usaha mikro. Selain itu UMKM sendiri tercatat menyumbang terhadap keseluruhan PDB Indonesia mencapai 46% dengan melibatkan sekitar 113 juta orang yang menjadikan sector UMKM sebagai sumber pendapatan mereka. 

Acara tersebut dihadiri pula oleh Direktur Utama Badan Usaha Logistik (Bulog) Komisaris Jenderal Pol (Purn) Budi Waseso, Managing Director Of Grab Indonesia Neneng Goenadi, Sesditjen Perhubungan Darat Kemenhun Cucu Mulyana, dan Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani. (LKW/RDL/YSP/HA)


  • berita




Footer Hubla Branding