PALOPO (19/6) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali menyelenggarakan program Padat Karya dalam rangka membantu perekonomian warga di tengah masa Pandemi Covid-19. Padat Karya kali ini berlangsung di Palopo, Sulawesi Selatan.
Padat karya ini diinisiasi oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Palopo, Kantor UPP Kelas III Malili, dan Kantor UPP Kelas III Siwa ini bersama stakeholder terkait lainnya.
Kepala Kantor UPP Kelas II Palopo, Muhammad Asgar mengungkapkan program padat karya penting untuk pemberdayaan masyarakat sehingga dapat turut serta mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.
“Kegiatan berlangsung selama 3 (tiga) hari berturut-turut dengan melibatkan 255 orang masyarakat sekitar,” kata dia, dalam sambutannya saat membuka kegiatan Padat Karya di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, Sabtu (19/6).
Adapun 255 orang peserta tersebut terdiri dari warga warga sekitar Kantor UPP Palopo sebanyak 130 orang, UPP Siwa 25 orang, dan UPP Malili 100 orang. Pelaksanaan program padat karya di UPP Siwa dan UPP Malili masing-masing berlangsung selama 1 (satu) hari yakni Sabtu (19/6).
"Meraka adalah para pelaku usaha kecil, nelayan, dan pekerja buruh harian yang terkena dampak PHK akibat pandemi Covid-19,” kata Asgar.
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pola hidup produktif bagi masyarakat dan menciptakan kondisi lingkungan yang lebih bersih dan nyaman khususnya di lingkungan Pelabuhan Palopo sebagai salah satu pintu gerbang ekonomi dan pariwisata di Sulawesi.
"Pelabuhan Palopo jadi pintu masuk wisatawan yang hendak ke Tanah Toraja," jelasnya.
Pihaknya menegaskan kepada seluruh peserta padat karya agar tetap menjaga kesehatan dalam kondisi apapun dan tetap mentaati protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Adapun kegiatan Padat Karya kali ini meliputi pemeliharaan dan pengecatan gedung sarana dan prasarana pelabuhan serta kegiatan kebersihan lainnya.
Camat Wara Timur, Palopo, Ruslan yang turut menghadiri acara pembukaan mengapresiasi kegiatan padat karya yang diselengarakan oleh Kemenhub. Menurutnya, program padat karya Kemenhub merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
“Ini merupakan salah satu ikhtiar pemerintah untuk membantu warganya di tengah-tengah kondisi Covid-19,” ungkap Ruslan.
Adapun pogram padat karya yang dilakukan Kementerian Perhubungan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia tentang pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan padat karya seperti ini akan dilakukan secara berkesinambungan di berbagai daerah yakni di 29 provinsi di Indonesia yang ditargetkan dalam program padat karya, dengan melibatkan masyarakat setempat sehingga diharapkan manfaatnya benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sebagai informasi, kegiatan program padat karya di lingkungan Kementerian Perhubungan termasuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah dilaksanakan sejak tahun 2018 lalu. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 73 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan, serta Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang menginstruksikan kepada Unit Penyelenggara Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut agar melaksanakan kegiatan padat karya pada unit kerja masing-masing.
Kementerian Perhubungan menjadi salah satu Kementerian yang memiliki program padat karya. Jenis padat karya di sektor transportasi sendiri terdiri dari pembangunan, pemeliharaan, perbaikan serta pembersihan sarana dan prasarana transportasi.
Turut hadir dalam pembukaan Program Padat Karya tersebut Kepala Kantor UPP Kelas III Siwa Hamjan, Kepala Kantor UPP Kelas III Malili Muhammad Ridwan, Kasubag Humas Ditjen Perhubungan Laut Sriyadi, perwakilan dari PT Pertamina, Lurah Pontap, Lurah Ponjalae, dan unsur TNI dan Polri setempat.