JAKARTA (16/8) - Guna mendukung program percepatan penetapan Alur Pelayaran masuk pelabuhan dan alur pelayaran perlintasan, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyelesaikan pembangunan dua unit Kapal Boat Survey Kenavigasian yang dibangun di Galangan Kapal PT. Multi Ocean Shipyard, Tanjung Balai Karimun. Kedua kapal Boat tersebut adalah KM. Boat Survey Hull Number 7023, BS. Setinjan dan Hull Number 7024, BS. Sebatik. Keduanya akan langsung dikirim untuk dioperasikan pada Distrik Navigasi Pontianak dan Distrik Navigasi Tarakan.
Proses pengiriman atau delivery ke dua unit kapal tersebut disaksikan oleh Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Pimpinan PT. Multi Ocean Shipyard, bertempat di Galangan Kapal Galangan Kapal PT. Multi Ocean Shipyard Tanjung Balai Karimun pada tanggal 14 Agustus 2020.
Dalam sambutannya Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan mengatakan bahwa proses Pelepasan dan delivery dua kapal Boat Survey ini merupakan salah satu tahapan penting dari serangkaian pembangunan Boat Survey kenavigasian yang dibangun di Galangan Kapal PT. Multi Ocean Shipyards.
"Kedua unit Kapal Boat Survey Kenavigasian masing-masing KM. Boat Survey Hull Number 7023, BS. Setinjan akan dikirim dan dioperasikan Distrik Navigasi Kelas III Pontianak dan Hull Number 7024, BS. Sebatik akan dikirim Distrik Navigasi Kelas III Tarakan" kata Hengki.
Menurut Hengki pembangunan kapal Boat Survey kenavigasian akan dimanfaatkan untuk mendukung program percepatan penetapan Alur Pelayaran masuk pelabuhan dan alur pelayaran perlintasan di perairan Indonesia.
"Kapal Boat Survey ini akan melaksanakan tugas dalam kegiatan pengamatan laut, survey hidrografi, penataan dan pemantauan alur pelayaran dan perlintasan" Kata Hengki.
Lebih jauh Hengki mengatakan berdasarkan Data RIPN, saat ini ada 636 buah alur , dari jumlah tersebut alur yang sudah ditetapkan berjumlah 62 buah dan yang masih Proses 4 buah. Jika diprosentasekan maka baru mencapai sekitar 10%.
"Jadi ke depan masih sangat berat tugas Direktorat Kenavigasian untuk menuju capaian 100%," ungkap Hengki.
Terkait dengan kondisi tersebut, Hengki berpesan kepada para Kepala Distrik Navigasi khususnya Distrik Navigasi Kelas III Tarakan dan Distrik Navigasi Kelas III Pontianak, dengan adanya penambahan boat survey ini dapat lebih meningkatkan lagi pelayanan yang di berikan kepada para pengguna jasa pelayaran khususnya dalam mengelola tata ruang alur pelayaran agar lebih aman, nyaman, selamat dan efisien.
"Tentunya dengan adanya penyediaan peralatan dan sumber daya manusia yang mumpuni ke depan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan professional dan proporsional," kata Hengki.
Sementara Kasubdit Armada dan Pangkalan Kenavigasian, Bambang Kismanto dalam laporannya mengatakan bahwa pengadaan nya unit Kapal Boat Survey Kenavigasian dibiayai dari dana murni dana APBN.
Adapun spesifikasi ukuran kapal Boat Survey dimaksud, panjang Keseluruhan 9.48 m, panjang Garis Air 8.29 m, lebar 2.80 m, tiinggi 1.25 m dan Kecepatan maksimum sebesar 12 Knot per jam.