JAKARTA (7/1) - Pelabuhan Marunda mencatatkan prestasi baru di penghujung tahun 2018 dengan keberhasilannya menangani volume barang hampir 60 Juta Ton.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Marunda, Yuserizal menyebutkan prestasi tersebut membuktikan bahwa pelabuhan Marunda dipercaya oleh pelaku pelayaran untuk menangani barang baik bongkar maupun muat.
"Volume barang yang ditangani oleh Pelabuhan Marunda di Jakarta Utara terus meningkat. Jika di tahun 2017 mencapai 33 juta ton, di tahun 2018 (hingga November) tercatat sekitar 54 juta ton. Kemungkinan total volume barang di 2018 bisa mencapai sekitar 60 juta ton. Tapi yang untuk bulan Desember masih dihitung,” ujar Yuserizal di Jakarta hari ini (7/1).
Yuserizal menyatakan, jumlah call kapal memang menurun namun jumlah kapal dengan GT besar bertambah sehingga PNBP yang dihasilkan Pelabuhan Marunda melebihi target yang ditetapkan.
"PNBP yang dihasilkan dari Marunda melebihi yang ditargetkan. Target PNBP untuk tahun 2018 sekitar Rp. 13.7 M dan realisasi sampai dengan Desember 2018 mencapai Rp. 20.350 M,” ujar Yuserizal.
Lebih lanjut, Yuserizal juga mengungkapkan untuk 2019 ini, sudah ada beberapa pasar yang mau masuk ke Marunda. “Mudah-mudahan dengan masuknya sejumlah pasar baru, volume barang yang ditangani lewat pelabuhan Marunda akan lebih besar lagi,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Yuserizal juga memberikan apresiasi kepada jajarannya dan juga stakeholder di Pelabuhan Marunda yang telah bekerja keras dengan menjadikan Pelabuhan Marunda dipercaya oleh pelaku pelayaran.
"Saya berterima kasih atas kepercayaan pimpinan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut yang sudah memberikan arahan dan dukungannya terhadap Pelabuhan Marunda. Semoga Pelabuhan Marunda akan semakin lebih baik lagi kedepannya," tutup Yuserizal.