KUMAI (7/10) - Sebagai rangkaian penyelenggaraan acara Kampanye Keselamatan Pelayaran yang pada tahun 2018 ini dilaksanakan di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah esok (8/10), Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional dan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir pantai Kubu, Kumai hari ini (7/10).
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai, Capt. Wahyu Prihanto menyebutkan bahwa uji petik dilakukan terhadap dua kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting yaitu kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.
"Ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai ini, dan hari ini (7/10) secara acak dilakukan uji petik kelaiklautan kapal terhadap kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer," ujar Capt. Wahyu.
Capt. Wahyu menambahkan bahwa uji petik dilakukan oleh Marine Inspector (MI) Kantor Pusat Ditjen Hubla dalam hal ini Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta MI dari KSOP Kumai.
"Hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran," ujar Capt. Wahyu.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap ikan, Capt. Ari Wibowo yang bertindak sebagai MI dan memimpin uji petik kedua kapal tersebut menyampaikan bahwa temuan di KM Kalimantan Explorer adalah belum memiliki alat komunikasi radio sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.
"Terhadap KM Kalimantan Explorer ini kami rekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran," kata Capt. Ari.
Sedangkan hasil uji petik terhadap KM Sekonyer tidak ada temuan. Semunya telah memenuhi aspek keselamatan.
"Hanya ada temuan minor yaitu life jacket tidak ada nama kapal. Tapi temuan itu tidak terlalu memengaruhi keselamatan pelayaran, sehingga kapal dapat tetap berlayar," ujar Capt. Ari.
*Penanaman 590 pohon mangrove di Pantai Kubu*
Selain melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut juga menyelenggarakan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu sebagai rangkaian Keselamatan Pelayaran tahun 2018.
Kepala Bagian Organisasi dan Humas, Gus rional menyatakan bahwa kegiatan penanaman tersebut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perhubungan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya melestarikan lingkungan di area pantai.
"Disamping itu juga sebagai upaya kita meningkatkan keselamatan pelayaran dan menjaga lingkungan maritim," kata Gus.
Gus mengatakan, penanaman mangrove di Pesisir Pantai Kubu Kumai dilakukan bersama masyarakat dan stakeholder seperti unsur TNI, Polri, dan pemerintahan desa setempat.
Gus berharap, penanaman mangrove dapat menjaga dan melestarikan lingkungan maritim masyarakat yang tinggal di pesisir Kumai. "Dengan lingkungan maritim yang terawat dan terjaga, maka ekonomi masyarakat nelayan di daerah ini semakin meningkat," kata Gus.
Menurut Gus, mangrove sebanyak 590 batang pohon tersebut ditanam di tiga titik di sepanjang Pesisir pantai Kubu Kumai memiliki makna sebagai simbol dari usia Kotawaringin Barat yang telah menginjak 59 tahun.
"Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk kotawaringin Barat yang ke 59. Semoga jaya selalu," ujar Gus.
Selanjutnya, Gus mengapresiasi upaya KSOP Kelas IV Kumai dan masyarakat di Pesisir Kumai yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan maritimnya.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Kota Waringin barat, termasuk TNI dan Polri yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini," tutup Gus.
Sebagai informasi, Kampanye Keselamatan Pelayaran merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
Pada tahun ini, Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2018 akan dilaksanakan besok (8/10) di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah. Sebelumnya, tahun 2017 Kampanye Keselamatan Pelayaran diadakan di Pelabuhan Muara Angke Jakarta.
Adapun acara Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2018 besok (8/10) direncanakan akan dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah, perwakilan perangkat Daerah, UPT di lingkungan Ditjen Hubla dan stakeholder setempat dengan agenda acara penyerahan sertifikat ukur kapal dan pas besar serta pembagian life jacket untuk para nakhoda kapal penumpang tradisional (klotok) di pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah.