MAKASSAR (16/7) - Guna mendukung terwujudnya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia, Kemenhub memandang penting untuk meningkatkan kemampuan Awak Kapal Negara Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) agar lebih profesional dan terus mengikuti perkembangan di bidang tugasnya.
Kondisi ini sangat diperlukan mengingat tantangan dan perubahan yang ada di depan mata semakin besar. Awak Kapal Negara KPLP dituntut untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi khususnya yang menyangkut bidang tugas yang ditekuninya dalam kerangka pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Demikian dikatakan Direktur KPLP yang diwakili Kasubdit Sarana dan Prasarana, Sri Rejeki Budi Rahayu saat membuka Bimtek Awak Kapal Patroli KPLP Tahun 2018 di Makassar Sulawesi Selatan hari ini (16/7).
“Ke depan Awak Kapal Patroli KPLP harus dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, bermoral, produktifitas tinggi, bertanggung jawab, efektif, efisien, dan mampu mencapai integritas pelayanan keselamatan dan keamanan untuk keselamatan maritim sesuai yang diamanatkan undang-undang”, tegas Sri Rejeki.
Lebih jauh Sri Rejeki mengatakan bahwa dengan maraknya musibah yang terjadi di Indonesia khususnya di sub sektor perhubungan laut seperti kebakaran, kecelakaan kapal dengan korban jiwa yang tidak sedikit, maka Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya untuk mencegah dan mengurangi angka kecelakaan kapal dengan terus meningkatkan keselamatan transportasi laut.
“langkah tersebut antara lain dengan mengeluarkan edaran terkait prosedur penerbitan SPB, mengeluarkan maklumat pelayaran terkait cuaca setiap minggunya, melakukan penegakan hukum yang lebih ketat di laut, penerapan standar kompetensi nahkoda dan awak kapal, serta sosialisasi keselamatan pelayaran dalam rangka memenuhi aspek keselamatan dengan pemberian life jacket ke pengusaha pelayaran rakyat,” kata Sri Rejeki.
Menurut Sri Rejeki dalam mengemban tugas negara sebagai penjaga keamanan dan keselamatan pelayaran, Awak Kapal Negara Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) adalah garda terdepan yang mengemban tugas sebagai penegak hukum (law enforcement) di bidang keselamatan pelayaran.
“untuk itu, penyelenggaraan Bimtek Awak Kapal Negara ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme, pengetahuan, ketrampilan, sikap, kemampuan dan kecakapan para petugas kapal Patroli KPLP di seluruh Indonesia,” tegas Sri Rejeki.
Bimtek Awak Kapal Patroli KPLP Tahun 2018 mengambil tema “Siap Siaga Awak Kapal Patroli KPLP Menjaga Keamanan dan Keselamatan Pelayaran” dan akan berlangsung selama 6 (enam) hari, mulai tanggal 16 s/d 21 Juli 2018. Adapun Bimtek ini diikuti oleh 45 orang peserta yang berasal dari Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut seperti Kantor Syabandar Utama, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP).
"Bimbingan Teknis Awak Kapal Patroli KPLP ini juga sebagai upaya untuk mempercepat terciptanya tatakelola personil Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai yang lebih baik lagi guna membangun perilaku aparatur KPLP yang memiliki integritas tinggi, produktif, bertanggung jawab serta mampu memberikan pelayanan yang prima," tutup Sri Rejeki.