Kamis, 5 Juli 2018

DIRJEN HUBLA, KNP. CHUNDAMANI LAKUKAN PATROLI DI LOKASI MUSIBAH KAPAL KMP. LESTARI MAJU


Share :
2110 view(s)

SELAYAR (5/7) - Kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KNP. Chundamani P-116 milik Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Perak Surabaya terus melakukan patroli menyisir perairan di sekitar lokasi musibah kandasnya kapal penyeberangan KMP. Lestari Maju, 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar.


"Kapal Patroli KPLP KNP. Chundamani P-116 dari Pangkalan PLP Tanjung Perak Surabaya terus melakukan patroli di sekitar bangkai kapal KMP. Lestari Maju untuk memastikan semua penumpang kapal KMP. Lestari Maju telah dievakuasi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Jakarta hari ini (5/7).

Kapal KNP. Chundamani P-116 merupakan kapal patroli kelas I tipe Marine Prevention Disaster Ship (MPDS) yang memiliki kemampuan Search and Rescue (SAR) sangat baik untuk penyelamatan, pengamanan maupun perlindungan lingkungan maritim.

"Petugas Kapal KNP. Chundamani P-116 mendekati bangkai kapal dengan menggunakan sea rider untuk menyisir lebih lanjut dan memberikan pengamanan di lokasi tersebut," ujar Dirjen Agus.

Lebih lanjut, Dirjen Agus mengatakan kapal patroli KNP. Chundamani P-116 akan disiagakan di perairan Selayar untuk tujuh hari kedepan dan berkoordinasi dengan tim SAR gabungan dalam mendukung tugas penyelamatan, pengamanan dan SAR.

*Maklumat Pelayaran tentang Antisipasi Cuaca Ekstrim*
IMG-20180705-WA0016.jpg
Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengeluarkan Maklumat Pelayaran berisi peringatan bahaya cuaca ekstrim dengan tinggi gelombang 4 – 6 meter dan hujan lebat yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 1 s.d. 7 Juli 2018 di perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Lampung dan Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.

Maklumat Pelayaran Nomor 70/VII/DN-18 tersebut dikeluarkan pada tanggal (2/7) berdasarkan hasil pemantauan BMKG selama satu minggu ke depan, sehingga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut perlu memberikan instruksi kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan keselamatan terhadap kapal-kapal yang berlayar di wilayah kerjanya masing-masing.

Cuaca ekstrim dengan tinggi gelombang 4 s.d. 6 meter terjadi di sejumlah perairan di Indonesia yang dapat membahayakan kapal-kapal yang berlayar di wilayah tersebut. Para nakhoda kapal diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya ekstrim tersebut.

"Para nakhoda harus memperhatikan faktor cuaca sebelum kapal berlayar. Kepada para Syahbandar, pastikan cuaca dalam kondisi baik dan memungkinkan kapal berlayar sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan," ujar Dirjen Agus.

Lebih lanjut, Dirjen Agus menginstruksikan kepada seluruh Syahbandar untuk melakukan pemantauan ulang dan mengupdate kondisi cuaca setiap hari melalui website BMKG serta menyebarluaskannya kepada operator kapal dan pengguna jasa.

"Pengawasan keselamatan juga harus ditingkatkan termasuk memastikan kegiatan bongkar muat barang dilaksanakan secara tertib dan lancar, penumpang tidak melebihi kapasitas, kapal tidak overdraft serta stabilitas kapal tetap baik," tegasnya.

Adapun ketika kapal berlayar terjadi cuaca buruk, kapal diminta segera berlindung di tempat yang aman dan segara melaporkan kepada Syahbandar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi dan kondisi kapal serta kondisi cuaca di lokasi.

"Kami juga menginstruksikan kepada seluruh personil Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (Pangkalan PLP) dan Distrik Navigasi agar tetap menyiapsiagakan kapal-kapal patroli dan kapal negara kenavigasian jika sewaktu-waktu terjadi musibah di laut," tutup Dirjen Agus.


  • berita




Footer Hubla Branding