PAMEKASAN (22/8) - Sebanyak 250 orang pelaut kapal tradisional dan kapal penangkap ikan sangat antusias mengikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat ( DPM ) BST/SKK 30 Mil yang merupakan kerjasama Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Branta dengan Poltekpel Surabaya Angkatan Ke II Tahun 2019.
Demikian disampaikan Kepala UPP Kelas II Branta, Edi Kuswanto hari ini (22/8).
Adapun kegiatan DPM tersebut dibuka pada Rabu (21/8) di Aula SMK Negeri 1 Tlanakan Pamekasan dengan para peserta Pelaut Tradisional/Nelayan dari 4 Kabupaten di Pulau Madura Jawa Timur.
Kegiatan DPM dimulai sejak tanggal 19 s.d. 24 Agustus 2019 meliputi kegiatan seleksi Administratif, Kesehatan, Pembelajaran di Kelas dan Praktek Survival di laut serta Pemadaman kebakaran di kapal.
"Jumlah Pendaftar sebanyak 360 orang sedang yang lolos sebanyak 250 orang, Ka UPP Branta mewakili Dirjen Hubla mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Poltekpel Surabaya atas terselanggaranya DPM ini dan berharap kedepan kerjasama ini bisa dilanjutkan karena masih banyak masyarakat nelayan yang butuh pelatihan semacam ini dalam rangka wawasan pengetahuan tentang regulasi keselamatan pelayaran juga peningkatan kemampuan dalam menghadapi musibah dilaut," ujar Edi.
pada kesempatan tersebut, Kepala UPP Branta juga menyampaikan gagasan untuk program Syahbandar menyapa Siswa yang akan dilaksanakan secara berkala.
Sementara itu, Ketua Aliansi Nelayan Jawa Timur di Pamekasan, H. Wardan menyampaikan terima kasih kepada UPP Branta atas terselenggara DPM ini dan berharap ada program-program lain dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dalam rangka peningkatan kompetensi pelaut di daerahnya.
Dalam kesempatan yang lain Kepala SMKN 1 Tlanakan, Moch Syafak mewakili Pemerintah Kabupaten Pamekasan sangat antusias atas kepercayaan dari Ditjen Perhubungan Laut yang menyelenggarakan DPM ini di lembaga yang dipimpinnya sehingga memotivasi siswanya untuk bisa lebih disiplin dan meningkatkan wawasan tentang dunia maritim.