KENDARI (17/8) - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari mengerahkan dua kapal patroli KPLP yaitu KNP. 370 dan KNP. 5.014 untuk mengevakuasi para penumpang kapal KM. Izhar yang terbakar dini hari tadi (17/8) pukul 00.00 WITA di Perairan Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kapal berbahan dasar kayu tersebut berlayar dari Pelabuhan Ferry Kendari menuju Sala Bangka Sulawesi Tengah terbakar di dekat pulau Bokori, Sulawesi Tenggara.
Hingga proses evakuasi pukul 7.00 WITA, sebanyak 64 orang berhasil dievakuasi, 8 orang diantaranya meninggal dunia yang terdiri dari 6 orang dewasa dan 2 orang anak kecil.
Para korban dievakuasi ke Puskemas dan Kantor Desa setempat yang langsung mendapatkan penanganan medis. Adapun hingga saat ini, keluarga korban meninggal sudah datang dan membawa pulang korban.
"Begitu juga dengan keluarga korban yang selamat. Beberapa telah pulang dijemput keluarganya," ujar Kepala KSOP Kelas II Kendari, Benyamin Ginting.
Ginting mengatakan pihaknya masih melakukan pendampingan terhadap para penumpang yang telah dievakuasi. Ia juga memastikan para korban mendapatkan penanganan medis dan membantu para penumpang kapal tersebut untuk dapat melanjutkan perjalanannya baik melalui darat atau jalur laut.
"Saat ini kami masih terus melakukan pendampingan, termasuk untuk penyediaan medis, makanan dan minuman juga penanganan korban pasca musibah tersebut agar tidak menimbulkan trauma. Kami akan update nantinya terkait musibah ini," tutup Ginting.
Selain kapal patroli KPLP, evakuasi juga dilakukan oleh Basarnas, Polair, kapal penangkap ikan dan kapal tradisional milik masyarakat setempat yang saat ini masih bersiaga melakukan pencarian korban di perairan Kendari.