JAKARTA (16/8) - Salah satu lembaga survey dan klasifikasi kapal di Jepang Nippon Kaiji Kyokai (NKK) atau ClassNK melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang diterima langsung oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Amiruddin, Kamis (15/8).
Lembaga yang berdiri pada tahun 1899 dan berkantor pusat di Jepang ini tergabung dalam keangotaan International Assosiasiation Class Society (IACS). Adapun pihak NKK Jepang diwakili oleh Y. Iga, General Manager of Survey Department of ClassNK Head Office Jepang, T. Yoshinouchi, Manager of Survey Department of ClassNK Head Office Jepang, M. Matsuo, Country Manager of ClassNK Indonesia dan Lukito, General Manager of ClassNK Jakarta Office.
Dalam kunjungan tersebut, ClassNK mengungkapkan pentingnya membangun keselarasan dengan pejabat pemeriksa kelaiklautan dan keamanan kapal asing atau Port State Control Officer (PSCO) di Indonesia terutama PSCO di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pihaknya mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang dibuka oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dan berharap kerjasama ini terus terjalin dengan baik. Menurut ClassNK, pengawasan kapal asing di Indonesia berjalan sangat baik dan mereka mendukung penuh pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal asing yang dilakukan oleh PSCO Indonesia.
Amiruddin menguraikan, ada beberapa poin penting yang dibicarakan kedua belah pihak, di antaranya terkait statistik yang berkaitan dengan PSCO Detention.
"Saat ini PSCO di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu pelabuhan yang menerapkan sistem targeting factor atau pemeriksaaan kapal berdasarkan target yang telah ditentukan oleh Tokyo-MOU, di mana Indonesia merupakan negara anggota Tokyo-MOU yang terdiri dari 22 negara anggota," jelas Amiruddin.
Menurutnya, PSCO tentu harus memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi serta kopentensi yang memadai mengingat objek dari pemeriksaan tersebut adalah kapal asing atau kapal di luar kapal berbendera Indonesia.
Dalam melaksanakan pemeriksaan, PSCO harus sangat berhati-hati karena setiap catatan yang diberikan oleh PSCO diumumkan melalui APCIS (Asia Pacific Computerized Information System) yang dapat diakses langsung oleh masyarakat maritim.
"Jika para PSCO tidak melaksanakan tugasnya dengan benar maka dapat menimbulkan APPEAL (banding/protes) dari pemilik kapal melalui negara bendera kapal," ujar Amiruddin.
Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut ClassNK juga menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh ClassNK untuk mengurangi jumlah kapal yang terkena detensi atau ditunda keberangkatanya di seluruh pelabuhan termasuk Tanjung Priok.
Saat ini ClassNK merupakan salah satu lembaga klasifikasi terbesar di dunia yang telah mengklasifikasi kapal lebih dari 10.000 kapal meliputi kapal kontainer, tanker, curah dan lain lain.
Beberapa dari kapal yang diklasifikasikan oleh ClassNK yang pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapalnya dilakukan oleh PSCO Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, dinyatakan deten atau ditunda keberangkatannya sampai dengan kapal tersebut dapat memenuhi ketentuan konvensi yang telah ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan telah diratifikasi oleh Indonesia, seperti SOLAS (Safety of Life At Sea), Maritime Pollution dan lain-lain.
Lebih lanjut Amiruddin mengatakan bahwa PSCO Tanjung Priok yang dikoordinatori oleh Capt. Budi Paros Sitohang, saat ini dapat diperhitungkan di mana para anggotanya memiliki pengalaman belajar tentang pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal asing dengan Pemerintah atau otoritas negara lain di antaranya Jepang, Australia, Korea, Malaysia, dan Amerika Serikat.
"Dengan berbekal pengalaman dan dukungan dari semua pihak maka tidak heran jika PSCO Pelabuhan Tanjung Priok menjadi role model atau contoh bagi PSCO di Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Capt. Budi Paros, dukungan dari Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok sangatlah dibutuhkan, karena dengan dukungan moral dan contoh teladan yang diberikan membuat mereka tidak ragu dalam melaksanakan pemeriksaan kelaiklautan dan keamanan kapal asing di Indonesia.
"Pimpinan kami sangat mendukung penuh peningkatan kompentensi para pegawainya, termasuk peningkatan kompentensi PSCO. Hal ini sejalan dengan tema HUT RI ke-74 tahun yakni Menuju Indonesia Unggul," kata Capt. Budi.
Selain Capt. Budi Paros Sitohang, beberapa PSCO Tanjung Priok juga pernah menjadi delegasi Indonesia di Tokyo-Mou antara lain Capt. Arief Sunandar, dan dalam waktu dekat juga akan mengirimkan Capt. Indrullah Muchlis ke Special Training Course di Rusia.
Di akhir pertemuan, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok mengajak ClassNK untuk turut serta bersama-sama menciptakan pelayaran yang zero accident.
"Dengan pengawasan yang tepat diharapkan kecelakaan kapal, jiwa dan muatan di laut, Insya Allah dapat ditekan dan kalau bisa tidak ada," pungkas Amiruddin.