JAKARTA (5/8) - Sebanyak 90 (sembilan puluh) orang pelayar (Penumpang dan Kru Kapal) di kapal KM. Ilham yang mengalami gangguan teknis berhasil dievakuasi oleh kapal sea and coast guard KNP.370 milik Kantor KSOP Kelas II Kendari Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kemarin (4/8) di perairan Laonti, Sulawesi Tenggara.
Aksi penyelamatan dilakukan oleh KSOP Kendari, Basarnas Kendari dan Polair Kendari setelah mendapatkan informasi adanya kapal yang mengalami gangguan pada sistem penggerak sehingga kapal tidak dapat melanjutkan pelayarannya.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad mengatakan bahwa tim reaksi cepat dari KSOP Kelas II Kendari langsung mengerahkan kapal sea and coast guard KNP 370 setelah mendapatkan informasi dari Stasiun Radio Pantai (SROP) Kendari dan Basarnas Kendari adanya kapal penumpang yang mengalami gangguan dan membutuhkan pertolongan.
"Kapal KM Ilham bertolak dari Laonti Kabupaten Konawe Kepulauan menuju Kendari tanggal 4 Agustus 2019. Ditengah pelayarannya, pukul 13.00 WITA pada titik Koordinat (DMM) 41 06.6128 LT dan (DMM) 122 41.4627 BS, kapal KM Ilham mengalami gangguan pada sistem penggerak sehingga kapal tidak bisa melanjutkan pelayarannya," ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan setelah KM. Ilham berjarak 20 nautical mile dari pelabuhan Kendari, kapal KM Ilham mengalami gangguan sehingga kapal terombang ambing di perairan Laonti dan informasi ini diterima oleh SROP Kendari juga Basarnas Kendari yang langsung meneruskannya ke KSOP Kelas II Kendari.
“KSOP Kendari mengerahkan 1 kapal patroli KNP. 370 dan pada pukul 16.30 WITA, kapal KNP.370 berhasil menemukan KM. Ilham di perairan Laonti dan sebanyak 73 orang dievakuasi oleh kapal patroli KNP. 370, 15 orang diangkut dengan kapal Polair yang langsung dibawa ke Kendari dan 2 orang ABK masih di berada di kapal KM Ilham," jelas Ahmad.
Pada kesempatan tersebut, Ahmad mengapresiasi petugas SROP Kendari dan tim reaksi cepat KSOP Kendari khususnya petugas kapal KNP. 370 yang siaga, cekatan dan disiplin tinggi sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sebagai informasi, Stasiun Radio Pantai (SROP) adalah stasiun darat dalam dinas bergerak pelayaran. Dalam penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran, stasiun radio pantai, beserta stasiun bumi pantai dan stasiun radio kapal melakukan beberapa kegiatan, yaitu jaga dengar marabahaya (Distress Alerting), komunikasi koordinasi pencairan dan pertolongan (Search and Rescue Coordinating Communication), penentuan lokasi musibah (Locating), penyebaran informasi keselamatan pelayaran (Promulgation at Maritime Safety Information), dan komunikasi radio umum (General Communication).