JAKARTA (18/3) - Dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum di laut, personil Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) harus cekatan, profesional serta menguasai aturan-aturan yang berlaku dalam dunia maritim.
Selain itu, mereka juga harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan khusus yang dapat membantu dalam menjalankan tugas operasi di perairan dan menghadapi ancaman, salah satunya keterampilan tentang Boarding Officer.
Demikian disampaikan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ahmad saat membuka acara Pembentukan Keterampilan Petugas Pemeriksa Kapal dalam Penegakan Peraturan di Bidang Keselamatan dan Keamanan Pelayaran (Boarding Officer) di Jakarta, Senin (18/3).
Ahmad menjelaskan, Boarding Officer merupakan bentuk keterampilan yang sangat bermanfaat dan cocok untuk awak kapal negara yang berisikan tentang teknik-teknik untuk menghindari dan melumpuhkan lawan pada saat melakukan operasi di perairan dalam situasi dan kondisi apapun.
"Oleh karenanya, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memiliki tanggungjawab untuk menyelenggarakan pelatihan Boarding Officer yang bertujuan membentuk SDM KPLP yang selalu siap siaga dan terampil dalam menghadapi situasi, kondisi serta ancaman yang kerap terjadi baik di laut, pantai maupun di pelabuhan," terang Ahmad.
Ia menegaskan, Pemerintah memiliki komitmen untuk menjamin pengawasan keamanan dan keselamatan pelayaran yang mutlak ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Komitmen Kementerian Perhubungan adalah akan menjamin pengawasan keamanan dan keselamatan pelayaran dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," ujarnya.
Ahmad berharap dengan adanya pelatihan Boarding Officer ini, para peserta bisa menjadi personil KPLP yang selalu siap siaga, terampil, berjiwa korsa, berani bertindak dan bertanggung jawab.
"Ke depan setelah mengikuti pelatihan Boarding Officer ini, para personil KPLP dan awak kapal negara harus bisa lebih baik lagi dalam mengemban tugasnya di unit kesatuannya masing-masing," tutup Ahmad.
Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 24 peserta yang yang berasal dari perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia dan berlangsung dari tanggal 18 s.d 22 Maret 2019 di Hotel Swiss Belin Kemayoran Jakarta.