JAKARTA (6/6) - Sebanyak 3.887 orang wisatawan melakukan wisata ke Kepulauan Seribu melalui Pelabuhan Kali Adem Jakarta Pusat hari ini (6/6).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tempat wisata di tanah air dipadati oleh masyarakat yang memanfaatkan momen liburan Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Begitu juga dengan tempat wisata di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Muara Angke, Capt. Handry Sulfian mengatakan bahwa Kepulauan Seribu menjadi salah satu tempat wisata favorit masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menurutnya, akses menuju Kepulauan Seribu adalah melalui jalur laut dengan menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem Jakarta Utara.
"Masyarakat sebagian besar berangkat menggunakan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem dan di saat musim liburan seperti hari ini, jumlah penumpangnya naik cukup signifikan," ujar Capt. Handry.
Padahal, menurut Capt. Handry, PT. Pelni juga menyiapkan kapal penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Kepulauan Seribu namun tetap saja keberangkatan dengan kapal tradisional dari Pelabuhan Kali Adem tetap menjadi favorit pilihan masyarakat.
"Perhari ini, sebanyak 3.887 orang wisatawan telah diberangkatkan dengan 22 kapal tradisional untuk berwisata ke Kepulauan Seribu. Alhamdulillah cuaca baik dengan tinggi gelombang 1 meter s.d. 2 meter dan kondisi aman dan tertib," ujar Capt. Handry.
Untuk itu, Capt. Handry melakukan pengawasan naik dan turun penumpang serta memastikan agar para penumpang menggunakan life jacket, dan meyakinkan bahwa tidak ada penumpang yang merokok di atas kapal, serta melarang penumpang untuk membuang sampah selama pelayaran dari Kali Adem ke Kepulauan Seribu.
"Untuk memastikan terpenuhinya keselamatan pelayaran, kami melakukan pemeriksaan fisik kapal, cek kesesuaian manifest penumpang yang akan berlayar harus sesuai kapasitas kapal, memastikan penumpang kapal harus menggunakan life jacket selama pelayaran sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan," ujar Capt. Handry.
Capt. Handry juga menjelaskan bahwa kapal patroli KN.5179 milik KSOP Kelas IV Muara Angke disiapsiagakan untuk melakukan pengawasan keselamatan sepanjang musim liburan Lebaran ini.
Selanjutnya, Kepala KSOP Kelas IV Muara Angke telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Polri, SAR Jakarta, Pangkalan PLP Tanjung Priok, Pemadam Kebakaran, Kesehatan Pelabuhan, Pos AL Pantai Mutiara, Operator kapal penumpang serta UP3 Muara Angke untuk bersama-sama melakukan pengawasan selama musim libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
"Kami bersama-sama stakeholder terkait di Pelabuhan Kali Adem melakukan pengawasan agar pelaksanaan arus penumpang di Pelabuhan Kali Adem berjalan tertib, lancar, aman dan selamat," kata Capt. Handry.
Disinggung dengan kesiapan Pelabuhan Muara Angke sebagai salah satu dari 6 (enam) pilot project pelabuhan Ditjen Hubla, Capt Handry menyebutkan ada beberapa perubahan yang terjadi seperti tiket sudah online, awak kapal sudah bersertifikat keselamatan, sudah ada X -Ray di terminal pelabuhan, sterilisasi dan penataan para pedagang di pelabuhan.
"Sudah banyak perubahan dan saya mengimbau agar kebersihan lingkungan harus diperhatikan oleh para penumpang dan juga para pedagang agar sampah-sampah tidak berserakan. Kami menyiapkan tempat sampah agar kiranya dapat dimanfaatkan dengan baik dan para pedagang agar berjualan di tempat yang telah disediakan," ucap Capt. Handry.
Sebelumnya, Pelabuhan Muara Angke telah ditetapkan sebagai satu dari enam pilot project pelabuhan yang disiapkan sebagai pelabuhan kapal tradisional dengan layanan yang modern, tertib dan nyaman.
Adapun Pelabuhan Muara Angke bersama dengan Pelabuhan Tanjung Pinang, Bau-Bau, Tulehu Ambon, Tarakan dan Tanjung Perak Surabaya ditetapkan sebagai pilot project pelabuhan dengan peningkatan pelayanan, keselamatan dan keamanan pelayaran.
"Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan keamanan pelabuhan serta memberikan kepastian dan kemudahan calon penumpang. Hal ini dapat terwujud melalui koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta," tutup Capt. Handry.
Sebagai informasi, beberapa kesiapan pilot project seperti digitalisasi ticketing, termasuk Awak Kapal bersertifikat, sterilisasi pelabuhan dan Law Enforcement di pelabuhan.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para pemilik kapal serta seluruh stakeholder terkait pelayaran untuk dapat bekerja sama, mengutamakan keselamatan dan keamanan dalam kegiatan Pelayaran, selalu siaga dan berpedoman pada kelaiklautan kapal, kelengkapan alat keselamatan pelayaran yang berfungsi dengan baik serta jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas atau muatan yang diijinkan.