BUTON (30/5) - Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Wanci berhasil mengevakuasi seluruh penumpang kapal KM. Sinar Alam I yang mengalami mesin mati di wilayah perairan berjarak 7 mil dari Pelabuhan Lasalimu, Buton Sulawesi Tenggara kemarin (29/5).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Seluruh penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan oleh tim reaksi cepat UPP Wanci dan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kendari menuju Pelabuhan Wakatobi Sulawesi Tenggara.
Kepala kantor UPP Wanci, Arman Saleh menjelaskan bahwa kapal KM. Sinar Alam I bertolak dari Pelabuhan Lasalimu yang berada di Pulau Buton tanggal 29 Mei 2019 pukul 10.15 WITA dengan tujuan Pelabuhan Wanci yang berada di Pulau Wakatobi dengan mengangkut barang campuran sebesar 5 Ton/Meter kubik dan Penumpang dewasa sebanyak 25 orang, penumpang anak-anak 2 orang, bayi 2 orang dan diawaki 5 orang awak kapal termasuk Nakhoda.
"Sekitar pukul 12.30 WITA, kami menerima laporan melalui telpon oleh petugas kami yang ikut dalam pelayaran tersebut bahwa kapal mengalami gangguan mesin induk sehingga kapal hanyut dan terapung-apung di tengah laut, serta dilaporkan juga bahwa kondisi cuaca saat itu angin Timur disertai dengan gelombangnya," jelas Arman.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami segera merespon dan berkoordinasi dengan pemilik kapal untuk mengerahkan kapal bantuan KM. Sinar Alam II dan juga bersama kapal RIB Milik Basarnas untuk melakukan evakuasi penumpang dan muatan kapalnya.
Pada pukul 14.40 WITA, kapal bantuan KM Sinar Alam II dan kapal RIB milik Basarnas tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi kapal KM.Sinar Alam I.
“Kapal tersebut ditemukan di sekitar perairan Lasalimu. Sebagian penumpang dievakuasi dengan menggunakan RIB Basarnas dan sebagian lagi tetap berada di dalam kapal KM Sinar Alam I yang ditarik oleh kapal KM. Sinar Alam II,” paparnya.
Arman menambahkan pada pukul 15.40 WITA, Kapal tiba dengan selamat dan sandar di pelabuhan Wanci beserta semua penumpang termasuk awak kapal telah berhasil dievakuasi yang mendapatkan perawatan medis dari pihak kesehatan pelabuhan.
Arman kembali mengingatkan agar setiap nakhoda selalu memastikan laporan cuaca yang dikeluarkan BMKG sebelum berlayar serta memastikan kapalnya laik laut agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan bersama.
"Pastikan selalu alat keselamatan pelayaran seperti life jacket yang selalu siap di atas kapal dan selalu mengutamakan keselamatan pelayaran. Ingat, terwujudnya keselamatan pelayaran itu karena adanya sinergi antara regulator, operator dan pengguna jasa agar pelayaran aman, selamat, tertib dan nyaman," tutup Arman.