TUAL (11/12) - Pelabuhan Tual yang merupakan jantung Kepulauan Kei, Provinsi Maluku tentu membutuhkan sarana transportasi laut yang memadai untuk melayani masyarakatnya, termasuk saat periode Angkutan Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).
Untuk memastikan armada angkutan laut yang beroperasi di Pelabuhan Tual telah memenuhi persyaratan kelaiklautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menurunkan Tim Marine Inspector Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkappel) untuk melakukan Uji Petik Angkutan Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tual tanggal 10 s.d. 11 Desember 2019.
Tim Uji Petik yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pengukuran Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap Ikan Ditkappel Galih Ernowo memeriksa secara acak (random) terhadap kapal penumpang, kapal penyeberangan, dan High Speed Craft.
Dari total 16 kapal penumpang yang beroperasi di Pelabuhan Tual, sebanyak lima kapal yang diuji petik oleh Tim Ditkappel. Kelima kapal tersebut adalah MV. Cantika Inova (GT 125), MV. Talaga Exspress (GT 326), KMP. Tanjung Madlahar (GT 512), KMP. Erana (GT 1029) dan KMP. Lobster (GT 628).
Menurut Galih, menyambut libur natal dan tahun baru yang biasanya cenderung terjadi peningkatan mobilisasi masyarakat maka diperlukan persiapan untuk mendukung keselamatan pelayaran melalui peningkatan pengawasan dan penerapan pemenuhan persyaratan kelaikalautan kapal oleh nakhoda maupun operator.
"Uji petik dilakukan dengan melaksanakan verifikasi sertifikat dan dokumen di atas kapal serta pemeriksaan di bidang status hukum kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dan pengawakan kapal, juga dimungkinkan untuk pengujian beberapa alat keselamatan kapal," ujar Galih usai memeriksa kapal di Dermaga ASDP, Rabu (11/12).
Dari hasil uji petik ini, Galih menyatakan secara umum kapal-kapal yang beroperasi di Pelabuhan Tual dalam keadaan laiklaut, hanya terdapat temuan-temuan minor yang tidak mempengaruhi kelaiklautan kapal.
"Berdasarkan pemeriksaan sertifikat dan dokumen kapal semuanya masih berlaku. Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik terdapat temuan minor misalnya dalam hal penempatan alat-alat keselamatan seperti life jacket dan liferaft harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau," jelasnya.
Selanjutnya, beberapa temuan minor dan kekurangan tersebut langsung disampaikan kepada Nakhoda dan crew kapal untuk dapat ditindaklanjuti dan diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Kantor UPP Kelas II Tual, Yahya Usia menjelaskan, kegiatan uji petik menjadi salah satu langkah persiapan menghadapi angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Kantor UPP Tual telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 kapal penumpang dan secara keseluruhan hasilnya dinyatakan laiklaut sehingga siap melayani angkutan laut Natal dan Tahun Baru," terang Yahya Usia usai mengikuti uji petik kapal.
Pihaknya menyatakan akan terus meningkatkan aspek keamanan dan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan khususnya pada periode Angkutan Nataru.
Sebagai salah satu dari 51 pelabuhan pantau, Pelabuhan Tual akan membuka Posko Angkutan Natal Tahun 2019 dan Tahun Baru 2020 dari tanggal 18 Desember 2019 s.d. 8 Januari 2020.
"Kami akan melakukan pemantauan melalui Posko Angkutan Nataru, di mana posko induk berada di Pelabuhan Laut Yos Sudarsso Tual dan posko lain di pelabuhan rakyat Watdek," kata Yahya.
Ditambahkan Yahya, kapal-kapal yang melayani masyarakat Tual sebanyak 16 kapal terdiri dari 6 kapal perintis, 3 kapal ASDP, 5 kapal Pelni dan 2 kapal cepat telah siap untuk melayani angkutan Natal dan Tahun Baru di wilayah Kepulaian Kei dan sekitarnya.