(Tuban) Pada Hari Sabtu (19/11) sekitar pukul 04.00 WIB, di perairan laut Pulau Jawa, tepatnya di perairan Tuban, Jawa Timur, pada titik koordinat 06.33.03.5/112 derajat telah terjadi kecelakaan Kapal MV Tay Son 4 berbendera Vietnam dengan IMO number 9370587 bertabrakan dengan Kapal Motor Nelayan (KMN) Mulya Sejati asal Pati, Jawa Tengah (Jateng).
Kapal MV Tay Son 4 dengan berat 8.216 GT mengangkut Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 22 orang yang dinakhodai oleh Nguyen Duc Hung bermuatan Tapioka berangkat dari Pelabuhan asal Singapura dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Pada kecelakaan tersebut, Kapal MV Tay Son 4 menubruk KMN. Mulya Sejati dengan berat 41 GT yang dinakhodai Purwono dan membawa 27 orang ABK dengan tujuan untuk melaut mencari ikan. Akibat kecelakaaan laut tersebut,
KMN. Mulya Sejati tenggelam yang hingga saat ini sebanyak 15 orang belum ditemukan, sedangkan 12 orang lainnya dapat diselamatkan.
Untuk itu, sejumlah kapal Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah diinstruksikan untuk melakukan pencarian terhadap 15 ABK dari KMN. Mulya Sejati tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Ir. A. Tonny Budiono, MM mengemukakan bahwa kapal patroli milik Ditjen Hubla Kemenhub telah diperintahkan untuk membantu mencari korban kecelakaan kapal tersebut yang belum ditemukan. "KNP. Grantin P.211 milik Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak Surabaya dan KNP. 50018/V-13 milik KUPP Brondong telah dikerahkan dan telah bergabung dengan Tim SAR untuk mencari korban yang belum ditemukan," ujar Tonny.
Adapun Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Capt. Hary Setyobudi, menyebutkan bahwa 12 orang yang selamat saat ini posisinya berada di Lamongan. "Dua orang Korban kecelakaan yang sudah dievakuasi saat ini telah berada di RSUD Lamongan dan 10 orang lainnya diinapkan di penginapan Mekar Jaya Pacitan Lamongan," ujar Hary. Lebih lanjut Capt. Hary juga menegaskan bahwa rencananya kapal MV. Tay Son 4 tersebut akan bersandar di Surabaya pada tanggal 21 November 2016.
Terkait dengan kecelakaan laut tersebut, Dirjen Tonny menyebutkan bahwa pentingnya memperhatikan rambu-rambu navigasi dan aturan keselamatan pelayaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Saya menyayangkan kejadian kecelakaan ini harus terjadi lagi. Atas nama institusi, saya menyampaikan turut berduka dengan adanya korban jiwa akibat kecelakaan ini. Kedepan, Nakhoda kapal harus dapat memperhatikan aturan keselamatan pelayaran dan rambu-rambu navigasi pelayaran agar tidak terjadi lagi kecelakaan serupa," kata Tonny.
Adapun untuk faktor penyebab kecelakaan tubrukan kedua kapal tersebut, Dirjen Tonny menyerahkan seluruh proses pemeriksaannya kepada Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dan menunggu hasil rekomendasi KNKT untuk perbaikan keselamatan pelayaran kedepannya.