SURABAYA (27/5) - Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai menggelar kegiatan Marine Security Train The Trainer bersama Australian Government Departement of Home Affrairs selama 5 (lima) hari yang dimulai pada tanggal 27 s.d. 31 Mei 2024 di Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang bertukar pengetahuan, pengalaman, dan teknologi terkini guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan dalam sektor maritim untuk para Auditor ISPS Code Indonesia dan dapat menghasilkan Trainer-Trainer Auditor ISPS Code yang handal dan kedepannya dapat memberikan ilmunya kepada Junior Auditor ISPS Code dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Selain itu, hasil dari kegiatan ini diharapkan para Auditor ISPS Code Indonesia dapat menjadi trainer Auditor ISPS Code nasional maupun internasional sehingga bisa digandeng oleh IMO untuk membantu menjadi trainer di beberapa negara.
Dalam sambutannya, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jon Kenedi mengucapkan terima kasih kepada Australian Government Departement of Home Affairs yang telah memfasilitasi dalam penyelenggaraan kegiatan Marine Security Train The Trainer.
"Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim yang telah bekerja keras untuk mengorganisir kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kami merasa sangat terhormat dapat berkolaborasi dengan Australian Government Departement Of Home Affairs, institusi yang telah lama dikenal atas keahlian dan pengalamannya dalam bidang keamanan. Kerjasama ini menjadi wujud nyata dari komitmen Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dalam memperkuat sinergi antar lembaga untuk mencapai keamanan Kapal dan Fasilitas pelabuhan.
"Untuk itu, melalui kegiatan Maritime Security Train the Trainer yang telah kita persiapkan dengan matang ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang regulasi atau peraturan-peraturan, baik nasional dan internasional yang akan diberikan oleh Mr. Mourad Ghorbel, Maritime Security Expert, Consultant for IMO. Sehingga dapat melaksanakan praktik terbaik serta mendapatkan strategi inovatif dalam mengelola keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan," tutupnya.
Penerapan ISPS Code merupakan langkah yang strategis dalam menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan serta memastikan kelancaran operasional. Dalam dunia yang terus berkembang, tantangan keamanan maritim semakin kompleks dan membutuhkan tindakan yang tegas serta sinergi dari semua pihak terkait.
ISPS Code memberikan landasan yang kuat dalam mengatur dan melaksanakan tindakan keamanan yang efektif. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada Fasilitas Pelabuhan di Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan seluruh infrastruktur maritim dimata dunia.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kantor KSOP Utama Tanjung Perak; Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Surabaya; Kantor KSOP Kelas II Gresik; Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak; Ms. Gillian Van Dure from Australian Government Departement Of Home Affairs; para peserta Marine Security Train The Trainer. (KND/MM/HB)