SURABAYA (18/3) – Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berkomitmen dalam meningkatkan kelancaran arus barang di Pelabuhan serta menurunkan biaya logistik. Komitmen ini ditandai dengan pelaksanaan kembali Go-Live penerapan Sistem Inaportnet yang ada di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang yaitu Terminal Khusus (Tersus) PT. Sumber Indah Perkasa dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa.
Dalam sambutan Plt. Dirjen Perhubungan Laut yang dibacakan oleh Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Direktorat Lalu Lintas Eko Sudarmanto mengatakan bahwa dalam penerapan aplikasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati. “Tanpa komitmen yang kuat dari semua pihak, niscaya aplikasi ini akan bisa menjadi sistem rujukan utama untuk pelayanan barang di pelabuhan,” ujar Eko saat membuka acara Go Live Penerapan Sistem Inaportnet dan Penandatanganan Pakta Integritas di Surabaya, Jumat (18/3).
Ia mengungkapkan implementasi inaportnet saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya dan pengawasan pelaksanaannya juga ditinjau langsung oleh Kemenkomarves dan KPK. “Untuk itu pelaksaaannya agar dilaksanakandengan tanggung jawab,” katanya.
Selanjutnya, aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi ini, yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait.
“Oleh karena itu, saya ingatkan kembali agar kita bisa terus saling menghormati dan menghilangkan ego sektoral demi kepentingan khalayak yang lebih luas, serta terus meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin baik selama ini,” ucap Eko.
Selanjutnya, aspek terakhir adalah inovasi, yaitu bagaimana untuk terus memperbaiki kinerja dan pencapaian kita di masa mendatang dan terus berinovasi agar aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah kita capai sekarang. “Untuk itu, saya minta kepada pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi,” tutur Eko.
Sebagai informasi, sebelumnya kantor KSOP Kelas I Panjang telah melaksanakan bimbingan teknis terhadap Perusahaan Agen Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat, BUP PT. Sinarmas LDA Usaha Pelabuhan, Tersus PT. Sumber Indah Perkasa dan Tersus PT. Indocement Tunggal Prakarsa pada tanggal 23 dan 24 November 2021.
Dalam laporannya, Kepala Kantor KSOP Kelas I Panjang Capt. Hendri Ginting mengatakan dalam acara bimtek tersebut telah disampaikan materi tentang tata cara menginput data kapal dan barang, data dermaga, data kapal pandu, dan data lainnya terkait operasional pelabuhan ke dalam sistem Inaportnet. Dalam bimtek tersebut menghadirkan narasumber dari KSOP Kelas I Panjang, PT. Pelindo Regional 2 Panjang serta Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut.
"Untuk itu, kami selaku regulator dalam penyelenggaraan pelabuhan di Pelabuhan Panjang tentunya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya pelayanan kapal dan barang menggunakan sistem Inaportnet di ke-dua Terminal Khusus ini. Semoga seluruh pihak dan stake holder dapat menggunakan sistem Inaportnet ini secara konsisten dan terus meningkat semakin baik." tukas Hendri.
Sebagai informasi bahwa kunjungan kapal dan bongkar muat barang di Tersus PT. Sumber Indah Perkasa dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, yang berada di Katibung Lampung Selatan, untuk tahun 2017 s.d. 2021 terdapat 1.015 call yang terdiri dari 930 call kapal domestik dan 185 call kapal asing. Sedangkan pada Januari a.s. Februari 2022 terdapat 61 call kapal domestik dan 11 call kapal asing.
Sementara itu, barang yang terangkut melalui ke-dua Tersus ini untuk tahun 2017 s.d. 2021 sebanyak 5,33 Juta Ton yang terdiri dari 2,56 Juta Ton tujuan domestik dan 2,77 Juta Ton tujuan ekspor, sedangkan pada Januari s.d. Februari 2022 mencapai sebanyak 1,84 Juta Ton yang terdiri dari 1,67 Juta Ton tujuan domestik dan 162,23 ribu Ton tujuan ekspor.
Inaportnet adalah sistem layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di Pelabuhan. Penggunaan sistem Inaportnet dalam pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Panjang sudah diresmikan (go live) sejak tahun 2017, namun terbatas hanya untuk pelayanan kapal-kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum. Sedangkan pada Tahun 2021 terdapat penambahan di 22 pelabuhan yaitu penambahan pada KSOP Kelas 3, Kelas 4 dan UPP sehingga total terdapat 77 pelabuhan yang telah memanfaatkan dan mengimplementasikan sistem Inaportnet di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga penandatanganan Pakta Integritas oleh Port Manager PT. Sumber Indah Perkasa, Dominggus Ferdinan ST, Distribution and Network Division Manager PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Sie Ngoh, serta Direktur Utama PT. Sinarmas LDA Usaha Pelabuhan, Capt. Azis Mutaqien selaku Badan Usaha Pelabuhan khusus Pemanduan yang menangani kegiatan pemanduan di kedua Tersus tersebut.
Dengan diberlakukannya Sistem Inaportnet di Tersus PT. Sumber Indah Perkasa dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa ini, maka seluruh Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di wilayah kerja Kantor KSOP Kelas I Panjang kini resmi menerapkan Sistem Inaportnet.