Selasa, 22 Februari 2022

TUKS Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan Lampung Resmi Terapkan Inaportnet


Share :
1192 view(s)

Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pelabuhan Tarahan, Lampung yang merupakan TUKS di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang kini resmi menerapkan Inaportnet. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya Pakta Integritas oleh Direktur Utama PT. Pelabuhan Bukit Prima M. Firmansyah dan General Manager PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan Dadar Wismoko, disaksikan secara langsung oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Mugen Sartoto, Kepala KSOP Kelas I Panjang Hendri Ginting, serta dihadiri pula secara virtual oleh Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha pada Kamis (17/2/2022) dalam acara Pakta Integritas dan Go Live Aplikasi Inaportnet di hotel JS. Luwansa Jakarta yang digelar secara hybrid (daring dan luring).

Dalam laporannya, Kepala KSOP Kelas I Panjang Hendri Ginting menyampaikan bahwa KSOP Kelas I Panjang telah melaksanakan bimbingan teknis terhadap Perusahaan Agen Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat, BUP PT. Pelabuhan Bukit Prima dan TUKS PT. Bukit Asam pada tanggal 2 dan 3 November 2021 sebelum resmi diberlakukannya sistem Inaportnet di TUKS PT. Bukit Asam yang mulai berjalan sejak 1 Januari 2022.

Hendri menambahkan bahwa dalam acara bimbingan teknis tersebut telah disampaikan materi tentang tata cara menginput data kapal dan barang, data dermaga, data kapal pandu, dan data lainnya terkait operasional pelabuhan ke dalam sistem Inaportnet. "Dalam bimtek tersebut kami menghadirkan nara sumber dari KSOP Kelas I Panjang, PT. Pelindo Regional 2 Panjang serta Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut" imbuhnya.

"Untuk itu, kami selaku regulator penyelenggara pelabuhan di Pelabuhan Panjang tentunya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya pelayanan kapal dan barang menggunakan sistem Inaportnet di TUKS PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan ini. Semoga seluruh pihak dan stake holder dapat menggunakan sistem Inaportnet ini secara konsisten dan semakin baik." tukas Hendri.

Sebagai informasi bahwa kunjungan kapal dan bongkar muat batu bara di TUKS PT. Bukit Asam (persero) Tbk Unit Pelabuhan Tarahan ini terbilang tinggi. Pada tahun 2021 terdapat 1.148 call yang terdiri dari 1.031 call kapal domestik dan 117 call kapal ekspor. Sedangkan pada Januari 2022 terdapat 102 call kapal domestik dan 4 call kapal ekspor. Sementara itu, total barang yang terangkut pada tahun 2021 sebanyak 14.517.718,81 T dan pada Januari 2022 sebanyak 1.347.825,86 T.

Inaportnet adalah sistem layanan secara elektronik berbsis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di Pelabuhan. Penggunaan sistem Inaportnet dalam pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Panjang sudah diresmikan (go live) sejak tahun 2017, namun terbatas hanya untuk pelayanan kapal-kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum. Sedangkan pada Tahun 2021 terdapat penambahan di 22 pelabuhan yaitu penambahan pada KSOP Kelas 3, Kelas 4 dan UPP sehingga total terdapat 77 pelabuhan yang telah memanfaatkan dan mengimplementasikan sistem Inaportnet di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menyampaikan selamat atas komitmen bersama yang tertuang dalam Pakta Integritas untuk menjalankan kolaborasi dalam aplikasi Inaportnet untuk layanan kapal dan barang di TUKS Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan. "komitmen ini tentunya perlu selalu dijaga agar seluruh mitra kerja yang telah terlibat dapat bersinergi dengan baik dan konsisten," tuturnya.

Menurutnya, dalam penerapan Inaportnet ini, aspek pertama yang harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang telah disepakati . "Tanpa komitmen yang kuat dari seluruh pihak, maka aplikasi ini tidak akan bisa menjadi sistem yang menjadi rujukan utama untuk pelayanan barang di pelabuhan," ungkapnya.

Arif juga mengingatkan bahwa pelaksanaan Inaportnet saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian lembaga lainnya serta pengawasan pelaksanaannya ditinjau langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dipantau pula oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia. "Untuk itu, mari sama-sama menjalankan dengan benar, penuh tanggung jawab dan patuh serta hindari ego sektoral" ujarnya.

Arif menambahkan Aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu bagaimana setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari Aplikasi ini, yang tentunya melibatkan banyak pihak dan instansi terkait.

Pada kesempatan ini, Arif mengajak semua pihak untuk terus berinovasi, bagaimana terus meningkatkan kinerja dan pencapaian, "terus berinovasi agar bisa membuat Aplikasi Inaportnet memiliki manfaat lebih dari apa yang telah kita capai sekarang, inovasi agar lebih baik lagi dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Saya berpesan kepada para pemangku kepentingan agar tetap berpikiran terbuka, dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan dunia kepelabuhanan dan teknologi penunjangnya, agar kita selalu siap untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi" katanya. "Marilah kita bersama-sama berupaya agar Aplikasi Inaportnet ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi setiap usaha kita semua," harap Arif.

Senada dengan Arif, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Mugen Sartoto menyampaikan harapan semoga dengan komitmen, koordinasi dan inovasi yang dilaksanakan dengan baik, maka aplikasi Inaportnet sebagai teknologi penujang kegiatan kepalabuhanan akan semakin memberi manfaat yang luas bagi masyarakat khususnya para pengguna jasa bidang kepelabuhanan.

  • berita




Footer Hubla Branding